Virus Corona
Setelah Menteri Sandiaga Uno, Bupati Bogor Juga Komentari Bendera Putih di Wilayahnya
Bupati Bogor turut mengomentari aksi protes dari pelaku usaha pariwisata di kawasan Puncak yang mengibarkan bendera putih.
Penulis:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, CIBINONG - Beberapa hari lalu, terlihat sejumlah bendera putih berkibar di sepanjang jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, tepatnya pada Rabu (5/8/2021).
Bendera putih tersebut terpasang mulai dari kawasan Megamendung sampai Cisarua.
Sebelumnya aksi serupa terjadi di kawasan Malioboro, DIY.
Aksi yang sama juga terjadi di daerah Bandung Selatan atau Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali (Pacira), Kabupaten Bandung.
Respon Bupati Bogor
Pelaku pariwisata di kawasan Puncak mengibarkan bendera putih sebagai protes atas perpanjangan PPKM Level 4.
Mereka merasa pembatasan kegiatan masyarakat dalam masa PPKM Level 4 ini menghambat usaha mereka mencari nafkah
Untuk meredam keresahan warga Puncak, Bupati Bogor Ade Yasin menemui langsung para pelaku wisata pada Senin (9/8/2021).
Dalam pertemuan ini, Bupati Bogor didampingi Kapolres Bogor dan Dandim 0621.
"Kami tidak hanya menemui para pramuwisata, tapi juga para pedagang, petugas kebersihan, petugas parkir dan lain-lain yang biasa mencari nafkah di kawasan wisata Puncak," kata Ade, Senin (9/8/2021).
Baca juga: Setelah Malioboro dan Bandung Selatan, Kini Giliran Warga Puncak Bogor yang Kibarkan Bendera Putih
Terkait aspirasi para pelaku wisata Puncak yang meminta kelonggaran PPKM agar wisata kembali aktif, Ade mengaku tidak bisa memutuskan begitu saja.
Sebab, PPKM yang diberlakukan di Kabupaten Bogor merupakan instruksi dari pemerintah pusat.
Apalagi Kabupaten Bogor masuk dalam aglomerasi Jabodetabek.
"Kita kan tergantung dari keputusan pusat ya, karena kan semuanya berdasarkan instruksi dari pusat," kata Ade.
Baca juga: Dugaan Penyuntikan Vaksin Covid-19 Kosong Dibongkar, Kepala Puskesmas Penjaringan Diperiksa Polisi
Dia menambahkan bahwa jika pemerintah pusat belum memberi pelonggaran, maka pelaku usaha harus berpikir bagaimana usaha tetap berjalan dengan aturan-aturan yang ada.
"Pemerintah sudah berikannya kelonggaran makan di tempat 20 menit. Jadi pelan-pelan, tidak dibuka sekaligus," paparnya.
Strategi ini dilakukan agar kenaikan kasus yang cukup tinggi di bulan Juli lalu tidak terulang.
"Saat ini kasus melandai sedikit. Jangan sampai naik lagi kenceng kalau tidak hati-hati. Jadi kita harus pelan-pelan memberikan kelonggarannya," kata Ade.
Pelaku Wisata dan PKL di Kawasan Puncak Bogor Terdampak PPKM, Ade Yasin Berikan Bantuan Sembako
Pelaku wisata dan PKL di kawasan Puncak Bogor terdampak PPKM, Bupati Bogor Ade Yasin berikan bantuan sembako.
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama sebulan terakhir memberikan dampak negatif bagi pelaku usaha wisata di kawasan Cisarua Puncak.
Untuk meringankan beban mereka, pemerintah Kabupaten Bogor membagikan bantuan paket sembako.
Paket sembako ini dibagikan oleh Bupati Bogor Ade Yasin bersama Kapolres Bogor, AKBP Harun kepada para pelaku wisata dan pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak pandemi di jalur Puncak, Cisarua, Senin (9/8/2021).

Bupati Ade Yasin mengatakan, ada 900 paket sembako yang dibagikan di jalur Puncak tersebut.
"Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban para PKL dan pelaku wisata di tengah pembatasan aktivitas selama pandemi Covid-19," kata Ade.
Menurut dia, para pelaku wisata sangat terdampak PPKM karena tempat wisata ditutup otomatis sehingga tidak ada pengunjung yang datang.
"Ini bentuk keprihatinan kita juga, bentuk perhatian kita," ungkapnya.
Bupati Bogor juga mengaku tak berdaya jika harus melakukan pelonggaran, karena kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dilakukan terpusat secara nasional.
"Kita kan tergantung dari keputusan pusat, karena semuanya berdasarkan instruksi dari pusat. Keinginan kita ada pelonggaran sedikit, namun bila situasinya tidak memungkinkan bagaimana caranya agar kita tetap usaha berjalan tapi dengan aturan yang ada," tuturnya.
Baca juga: Kantongi Rekaman CCTV, Polisi Yakin Maling Onderdil Ekskavator di TPU Jombang Segera Tertangkap
Ade Yasin juga berharap Pemerintah pusat memberikan sejumlah kelonggaran setelah selesai masa perpanjangan PPKM level 4 periode 3-9 Agustus 2021.
"Kita juga harus pelan-pelan memberikan pelonggarannya, kita sedang menunggu keputusan dari pusat seperti apa," katanya.
Sementara, Kapolres Bogor, AKBP Harun meminta agar para PKL bersabar selama diberlakukannya pembatasan aktivitas masyarakat dan berharap pandemi Covid-19 segera berakhir.
"Semoga bantuannya bermanfaat dan mampu memberikan semangat untuk terus berkarya dan berinovasi di kala pandemi," katanya.
Bendera Putih di Kawasan Megamendung hingga Cisarua
Sejumlah bendera putih berkibar di sepanjang jalan Raya Puncak, Kabupaten Bogor, Rabu (5/8/2021).
Tak cuma di tiang, bendera putih tersebut juga dipasang di lapak pedagang.
Rupanya bukan tanpa sebab bendera putih itu dipasang di sepanjang Jalan Raya Puncak.
Pemasangan bendera putih itu sebagai bentuk kekecewaan sejumlah pelaku usaha di kawasan Puncak Bogor.
Pelaku Usaha Menjerit
Seperti diketahui jika Puncak Bogor merupakan kawasan yang biasa ramai dikunjungi wisatawan terutama pada akhir pekan.
Tak ayal, banyak pelaku usaha di kawasan Puncak Bogor mengeluh karena berimbas pada pemasukkan.
Belum lagi dengan diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang nampak membuat para pelaku usaha kian 'menjerit'.

Ketua Kelompok Sadar Wisata ( Pokdarwis ) Puncak Cisarua, Bowie mengatakan, bendera putih tersebut merupakan tanda menyerah.
"Kami serentak memasang bendera berwarna putih yang menandakan menyerah karena wisatawan sudah dua tahun jeblok," kata Bowie kepada TribunnewsBogor.com.
Dia menjelaskan bahwa pemasangan bendera ini serentak dilakukan oleh kelompok-kelompok pelaku wisata binaan Pokdarwis Puncak Cisarua.
Seperti komunitas pramu wisata, paguyuban pengelola home stay, himpunan pedagang dan yang lainnya.
"Pendapatan pelaku pariwisata tidak ada pendapatannya alias terpuruk semuanya gara-gara Covid-19 dan peraturan pemerintah melalui PPKM," ungkapnya.
Respons Menteri Sandiaga Uno
Seperti diwartakan Tribunnews.com, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno sebelumnya mengajak pedagang kecil menurunkan bendera putih dan mengibarkan bendera Merah Putih menyambut Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2021 di tengah perpanjangan PPKM level 4.
"Agar PPKM level 4 bisa melandai dan tidak bertambah kasus baru tahap awal jangan kita lengah. Saya usul agar pelaku usaha, pedagang kecil bersiap-siap mengganti bendera putih menjadi bendera merah putih sebagai simbol kemerdekaan," ujar Menparekraf, Selasa (3/8/2021).
Sandiaga juga mendorong agar penyaluran bantuan bagi pedagang kecil dipermudah dari sisi pendataan dan mekanismenya.
Untuk mendukung hal itu, pihaknya juga tengah menyiapkan aplikasi untuk mendata dan mempermudah penyaluran bantuan pemerintah.
“Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan pendataan dan penyaluran bantuan-bantuan pemerintah ini,” kata Sandiaga.

Sandiaga mengatakan, aplikasi ini juga dipersiapkan agar penyaluran bantuan-bantuan seperti Bantuan Presiden untuk Usaha Mikro (BPUM), bantuan sosial, dan Bantuan Pemerintah untuk Usaha Pariwisata dengan pagu anggaran Rp2,4 triliun ini tepat sasaran dan akuntabel.
“Penyaluran bantuan ini diharapkan nantinya dapat tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu dan ini akan kita dorong sebagai langkah Kemenparekraf bagi masyarakat di tengah masa PPKM Level 4 ini. Program-program ini juga akan terus kita manfaatkan untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” katanya.
Sandiaga menjelaskan bantuan ini juga sudah tidak mengusung konsep dana hibah.
Melainkan, bantuan-bantuan tersebut diarahkan ke usaha-usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja.
“Bantuan ini tidak hanya akan disalurkan di Jawa dan Bali saja, tapi juga di destinasi super prioritas, daerah-daerah dengan realisasi pajak hotel dan restoran minimal 15 persen dari total PAD (pendapatan asli daerah) tahun 2020, dan daerah yang termasuk ke dalam Kharisma Event Nusantara,” jelas Sandiaga. (tribun network/thf/TribunnewsBogor.com/Tribunnews.com/Wartakotalive.com)