Anies Soroti 6 Fenomena Perkotaan Pasca-pandemi, Mulai dari Properti Hingga Naiknya Angka Anak Yatim
Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyampaikan enam fenomena yang terjadi di perkotaan pascapandemi.
Masalah keempat yang disampaikan Anies adalah masa depan dunia kerja.
Sebagai satu efek samping dari pandemi, komunitas global naik 1,1 persen.
Di sisi lain, muncul permintaan akan keterampilan baru untuk mendukung industri hijau dan digital ekonomi yang dijanjikan.
"Jadi pertanyaannya adalah, bagaimana kota dapat mengakomodasi transformasi di pasar tenaga kerja untuk masa depan yang lebih hijau?" katanya.
Baca juga: Sudirman Said Puji Anies: Penanganan Pandemi Berdasar Sains Terbukti Efektif
Kelima kurangnya interaksi sosial selama masa pandemi yang berdampak pada kesehatan mental warga.
Karantina di rumah dalam jangka panjang dan fenomena bekerja dari rumah, dapat menyebabkan kelelahan dan juga gangguan perundungan online.
Keenam, jumlah anak yatim saat pandemi.
Data menunjukkan, setidaknya ada 4,5 juta kematian akibat Covid-19.
Hal ini telah membuat anak-anak kehilangan kehilangan primer dan sekunder mereka.
Untuk itu, perlu dibayangkan bagaimana masa depan anak-anak yang kehilangan anggota keluarga dalam pertempuran Covid-19 .
"Jadi dengan adanya enam masalah ini, inilah saatnya untuk bercermin. Inilah waktunya untuk menata ulang. Namun, yang paling penting, inilah saatnya untuk bertindak bersama. Karena masa depan kota ada di tangan semua orang," kata Anies.
Dalam kesempatan tersebut, Anies turut menyampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan sebagai ketua U20 tahun depan dan kesiapan Kota Jakarta untuk melanjutkan pesan-pesan menarik terkait 3P (People-Planet-Prosperity).
"Maka dalam kesempatan khusus ini, saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan untuk menjadi Ketua Urban20 berikutnya pada tahun 2022. Jakarta akan melanjutkan pesan-pesan menarik tentang ketiga P tersebut dan berharap untuk dapat bekerja sama dengan Anda semua pemimpin kota U20, penyelenggara, dan mitra untuk memperkuat suara kolektif kita dalam Presidensi Indonesia pada G20 berikutnya," ujarnya.