'Taman Ismail Marzuki Dulu, Kini, dan Nanti' Jadi Pemenang Program Jakarta Millenial Report
nilai positif lomba video ini adalah jadi tahu bagaimana kaum milenial mendambakan pusat kesenian yang modern dan adaptif terhadap kreativitas
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Video Taman Ismail Marzuki Dulu, Kini, dan Nanti jadi pemenang lomba video “Ceritakan Tentang Jakarta yang Indah Tertata” dalam program Jakarta Millennial Report (JMR).
Video tersebut merupakan karya BAMS Production.
Acara diselenggarakan kolaborasi Aliansi Jurnalis Video (AJV) dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro)
Ketua Dewan Juri, Rully Nasrullah, dengan anggota Hermas Efendi Prabowo, dan Said Rizky Batavian, mengumumkan lomba tersebut dalam acara virtual di Jakarta, Minggu (10/10).
Sekretaris Perusahaan Jakpro, Nadia Diposanjoyo menyambut gembira hasil lomba karena karya yang masuk bagus-bagus dan murni buatan para milenial.
Di dalamnya terdapat pula pernyataan positif para seniman terkemuka.
Baca juga: Lomba Jakarta Millenial Report Pilih Taman Ismail Marzuki Jadi Objek Video
“Meskipun temanya ‘Ceritakan Tentang Jakarta’, tapi pesertanya datang dari berbagai provinsi. Hasil karyanya bagus-bagus dan mencerminkan nilai positif yang dianut generasi muda," ujar Nadia dalam keterangannya, Senin (11/10/2021).
Nadia mengatakan, nilai positifnya adalah jadi tahu bagaimana kaum milenial mendambakan pusat kesenian yang modern dan adaptif terhadap kreativitas mereka.
"Sebagaimana yang kini sedang diwujudkan Jakpro dalam wajah baru Taman Ismail Marzuki yang sebentar lagi selesai,” imbuh Nadia.
Ketua Umum AJV, Syaefurrahman Albanjary, dalam sambutannya pada acara tersebut mengatakan, lomba video “Ceritakan Tentang Jakarta” dan Program JMR adalah pencerminan semangat AJV untuk terus membangun masyarakat yang bijak menggunakan medsos.
“Ini bagian dari ikhtiar dan cara AJV menekan hoax dengan mendorong pembuatan konten positif dan kreatif. Sejalan dengan upaya meningkatkan jurnalis yang merdeka dalam menggunakan berbagai saluran media massa yang tersedia, termasuk media sosial,” tutur Syaefurrahman.
Ketua panitia JMR, Said Rizky Batavian, menyebutkan, video “Taman Ismail Marzuki Dulu, Kini, dan Nanti” yang ditayangkan di YouTube (https://www.youtube.com/watch?v=9nSUJ7uCwx0 ), Facebook, dan Instagram berhasil unggul dalam penilaian Dewan Juri menyisihkan empat karya finalis lainnya.
Empat karya finalis lainnya adalah:
“Menanti Wajah Baru TIM” karya Rizky Team (https://www.youtube.com/watch?v=CFD2f86GSKY),
“The Transformation of The Jakarta Art Center, Will Be New And Modern karya Aksanation (https://www.youtube.com/watch?v=4baNGo8IuEM),
“Transformation Taman Ismail Marzuki untuk Masa Depan Kesenian di Jakarta” karya Ext Cinema (https://www.youtube.com/watch?v=6VJ6xgVZrrk), dan
“Wajah Baru Tim Sangat Instagramable” karya Gocin (https://www.youtube.com/watch?v=-L7Zs717iDc).
Lima tim finalis tersebut berasal dari 16 tim yang lolos fase awal.
“Satu tim terdiri dari 3 sampai 5 orang. Total 16 tim di fase penyisihan melibatkan sekitar 80 orang peserta,” kata Said Rizky Batavian.
Said menjelaskan, semua tim yang masuk final mendapat hadiah jutaan rupiah dalam jumlah yang sama sebagai biaya operasional dan produksi karya akhir.
Pemenang final mendapat hadiah utama berupa uang tunai dua kali lipat hadiah di final.