AKBP Dermawan Luka-Luka Dikeroyok Ormas, Kapolres Jakpus Minta Pimpinan Aksi Tanggung Jawab
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi geram dengan adanya perngeroyokan perwira menengah Polri oleh ormas yang tengah melakukan demo.
TRIBUNNEWS.COM - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi geram dengan adanya perngeroyokan perwira menengah Polri oleh ormas yang tengah melakukan aksi demo di depan Gedung DPR MPR RI, Kamis (25/11/2021).
Dengan berdiri di atas mobil komando, Hengki pun menegaskan bahwa polisi saat itu tengah mengamankan kegiatan demo.
Namun justru dibalas dengan pengeroyokan oleh anggota ormas hingga mengalami luka-luka.
Hengki dengan tegas meminta pemimin aksi dari ormas tersebut untuk bertanggung jawab.
Baca juga: Ricuh dan Lukai Polisi, Penanggung Jawab Demo Pemuda Pancasila akan Dipanggil Polda Metro
"Perwira kami, AKBP, dikeroyok luka-luka, apakah itu tujuan rekan-rekan datang kemari? Melawan kami, mengeroyok kami yang mengamankan rekan-rekan."
"Saya minta pimpinan aksi ini bertanggung jawab. Perwira menengah. Perwira menengah dikeroyok, padahal beliau mengamankan kegiatan ini," kata Hengki dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (26/11/2021).
Hengki pun menyayangkan aksi demo yang harusnya menjadi sarana pengutaraan pendapat, justru dinodai dengan kegiatan yang melawan hukum.
Baca juga: Ricuh Hingga Keroyok Polantas, Polisi Ingatkan Pemuda Pancasila Jangan Bertindak di Atas Hukum
Selain meminta pimpinan aksi untuk bertanggung jawab, Hengki juga meminta para saksi dari pengroyokan tersebut untuk menyerahkan diri.
Karena menurut Hengki hukum harus ditegakkan.
"Sekali lagi saya minta koordinator kegiatan ini segera menyerahkan, jangan aksi rekan dinodai dengan kegiatan yang justru melawan hukum. Kami yang melayani rekan-rekan, mengamankan, justru dipukuli dikeroyok. Apakah ini tujuan kalian datang kemari?."
"Anggota kami luka-luka, apakah kami tadi keras sama Anda atau menghalangi kegiatan saudara? Saya minta tadi saksi yang melihat menyerahkan, hukum harus ditegakkan," terangnya.
Baca juga: Amankan Puluhan Anggota Ormas Pemuda Pancasila, Polisi Temukan Dua Butir Peluru dan Senjata Tajam
Puluhan Anggota Ormas Pemuda Pancasila Diamankan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Buntut aksi demo berujung penganiayaan anggota polisi, sebanyak 22 anggota ormas Pemuda Pancasila diamankan.
Selain itu polisi juga mengamankan barang bukti dua butir peluru yang diduga berkaliber 38 revolver.
Dua butir peluru tersebut disita dari penangkapan 22 anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) yang diduga mengeroyok polisi saat unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/11/2021).
"Barang bukti ini terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah membawa dua butir peluru yang diduga kaliber 38 punyanya revolver," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.
Tubagus memastikan pihaknya akan mengusut asal muasal 2 butir peluru tersebut.
Baca juga: Ricuh dan Lukai Polisi, Penanggung Jawab Demo Pemuda Pancasila akan Dipanggil Polda Metro
"Kami akan kembangkan terus. Pengembangannya dari mana dia memperoleh dan untuk apa digunakan, bisa sangat mungkin bahwa senjatanya bisa sangat mungkin," ujar dia.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap 22 anggota ormas Pemuda Pancasila (PP) seusai demo yang berakhir ricuh di depan Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, 15 orang telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Kita mengamankan sebanyak 15 orang tersangka. Mereka ini sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Zulpan.
Zulpan mengungkapkan, 15 anggota ormas PP itu diduga membawa senjata tajam dan menyerang petugas kepolisian yaitu Kabag Bin Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Karosekali.
Baca juga: Ricuh Hingga Keroyok Polantas, Polisi Ingatkan Pemuda Pancasila Jangan Bertindak di Atas Hukum
Bahkan, AKBP Karosekali mengalami luka serius hingga harus menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramatjati.
"Mereka semuanya membawa senjata tajam. Ada 1 anggota Polda Metro atas nama AKBP Karosekali jabatannya Kabag Binops Ditlantas Polda Metro itu dilakukan pemukulan oleh oknum ormas PP yang ikut dalam demo tadi," ujar Zulpan.
Ia pun menyayangkan unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut. Terlebih ada anggota Polri yang diserang oleh demonstran.
"Kita dalam hal ini sangat menyayangkan sekali apa yang telah terjadi bahwa dalam kegiatan demo tadi terjadi kegiatan penyerangan terhadap petugas," tutur Zulpan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Annas Furqon Hakim)