Profil Muhammad Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI yang Sindir Giring, Mantan Napi Kasus Korupsi
Berikut ini profil Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik, yang menyindir Giring Ganesha.
Penulis:
Pravitri Retno Widyastuti
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Muhammad Taufik, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang menyindir Ketua Umum PSI, Giring Ganesha.
Seperti diketahui, Taufik melayangkan sindiran pada Giring usai Ketum PSI ini mengkritik Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Lewat akun Twitternya, @Giring_Ganesha, ia mengibaratkan Anies seperti Raja Firaun yang mengorbankan rakyatnya demi ambisi.
Tak hanya itu, Giring turun memberikan bantuan sosial bagi masyarakat yang disebutnya tergusur dan berada di sekitar Jakarta International Stadion (JIS) sebagai bentuk sindirannya pada Anies.
Buntut dari aksinya, Giring disindir Muhammad Taufik.

Baca juga: Giring Kena Sindir Wakil Ketua DPRD DKI, Dia Nggak Paham Status Lahan Kumuh di Pinggiran JIS
Baca juga: Taufik Gerindra: Serangan Politik Giring ke Anies Cuma Buat Konten TikTokan
Taufik menilai Giring tak paham soal keberadaan pemukiman kumuh di Kampung Bayam yang berada di sekitar JIS, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Ia menjelaskan tanah yang digunakan warga di Kampung Bauam adalah milik PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).
“Ditanya dulu itu tanah siapa, kan dia (Giring) nggak paham itu karena punya PT Kereta Api Indonesia (KAI), jadi minta mereka untuk ngeberesin,” kata Taufik, Senin (24/1/2022), dikutip dari WartaKota.
Lebih lanjut, ia menganggap kritikan dan sindiran yang dilayangkan Giring pada Anies adalah bentuk dari rasa kecewa lantaran gagal dalam pemilu beberapa tahun lalu.
Karena itu, Taufik menilai Giring akan terus mengkritik dan menyindir apapun kebijakan yang dikeluarkan Anies.
Ia pun menyindir lebih baik Giring fokus membuat konten TikTok agar tetap punya kegiatan.
“Kalau dia (Giring) mah pasti gak ngelihat (pembangunan JIS), karena gak penting juga dilihat dia, karena dia gak pakai nalar."
"Dia emosi karena kekalahan saja, mending bikin konten Tik Tok saja biar ada kegiatannya,” ujar Taufik berkelakar.
Profil Muhammad Taufik

Mengutip situs resmi DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik lahir di Jakarta pada 3 Januari 1957.
Ia merupakan anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai Gerindra.
Amanah yang diembannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 bukanlah yang pertama.
Baca juga: Giring Unggah Video Nyanyi Bareng Warga: Sound System Terbaik di Dunia Adalah Suara Rakyat
Baca juga: Anies Tanggapi Giring yang Terperosok di Lokasi Sirkuit Formula E: Kasihan, Waktunya Longgar Betul
Dilansir Kompas.com, Taufik pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.
Di partainya, Gerindra, Taufik termasuk kader senior.
Ia sudah bergabung dengan partai berlambang burung garuda sejak berdiri pada 2008.
Kala itu, ia langsung dipercaya menjadi Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta.
Setelahnya, ia sempat bergabung dengan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) dan Golkar.
Namun, Taufik berlabuh kembali di Gerindra dan lolos menjadi wakil rakyat.
Dikutip dari Kompas.com, Taufik pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta pada tahun 2000-an.
Sebelum menjadi Ketua KPU DKI, ia mendirikan lembaga kajian Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ) di tahun 1999.
Baca juga: Pengamat Heran Anies Baswedan Sindir Balik Giring dengan Undang Nidji: Kok Sebegitunya?
Baca juga: Usai Anies Posting soal Nidji, Giliran Giring Unggah Potongan Lagu: Oktober Bakal Ada yang Tumbang
Berikut ini pengalaman organisasi Muhammad Taufik:
1. Sekjen Serikat Pekerja Maritim Indonesia;
2. Ketua SPSI Pelabuhan Tanjung Priok;
3. Bergabung dengan Partai Golkar;
4. Bergabung dengan PKP;
5. Bergabung dengan Partai Gerindra;
6. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Jakarta;
7. Ketua Senat Mahasiswa Universitas Jayabaya;
8. Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Universitas Jayabaya;
9. Ketua Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) DKI Jakarta;
10. Ketua Pusat Pengkajian Jakarta (PPJ).
Baca juga: Giring PSI Bantu Ibu yang Terancam Dibui Karena Belanjakan Uang Rp 5,5 Juta yang Ditemukan di Jalan
Baca juga: Anies Puji Penampilan Nidji saat Cek Sound di JIS, Sebut Suara Merdu Tanpa Sumbang, Sindir Giring?
Mantan Narapidana Kasus Korupsi

Dikutip dari Kompas.com, Muhammad Taufik merupakan mantan narapidana kasus korupsi.
Ia ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan alat peraga Pemilu 2004.
Kasus itu menjeratnya saat ia menjabat sebagai Ketua KPU DKI Jakarta.
Taufik pun divonis 18 bulan penjara pada 27 April 2004 karena dinilai merugikan negara senilai Rp488 juta.
Menurut Taufik, kasus yang menyeret namanya itu tak jelas tuduhannya.
Ia dituding korupsi Rp200 juta pengadaan whiteboard yang panjangnya kurang dari 2 cm untuk TPS.
"Enggak jelas itu tuduhannya. Saya dibilang korupsi Rp200 juta pengadaan whiteboard yang panjangnya kurang 2 cm, buat dibagi-bagi ke TPS."
"Masalahnya, pas itu saya Ketua KPU-nya, saya yang tanda tangan, saya penanggungjawabnya, ya saya yang kena."
"Setahun saya mendekam (di penjara) oleh Kejati DKI, tahun 2005 keluar (dari penjara)," kisahnya, Selasa (12/8/2014).
Kendati demikian, statusnya sebagai mantan narapidana tak menyurutkan keinginan Taufik maju Pileg DPRD DKI 2014-2019.
Hasilnya, Taufik berhasil lolos dan menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta kala itu.
"Buktinya, saya bisa tuh sekarang jadi wakil rakyat. Kalau ada warga yang tanya saya soal kasus kemarin (korupsi), ya saya jelasin. Akan tetapi, enggak ada yang tanya ke saya."
"Belasan ribu warga tiga kecamatan coblos langsung nama saya pas pileg kemarin. Saya pikir, Ahok (Wagub DKI) juga pasti pilih saya kemarin pas pileg," bebernya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, WartaKota/Fitriyandi Al Fajri, Kompas.com/Kurnia Sari Aziza)