Diawali Demam hingga Jalani Tes Covid-19, Ternyata Puluhan Warga di Cirendeu Alami Chikungunya
Penyakit chikungunya menyerang warga di lingkungan Jalan Haji Risma, Cirendeu, Tangsel, begini kondisi mereka dan penjelasan Lurah Cirendeu.
Editor:
Theresia Felisiani
Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Kedua jenis nyamuk tersebut adalah jenis nyamuk yang sama dan menyebabkan demam berdarah.
Informasi yang didapat ada sekitar 10 keluarga di kawasan ini yang terserang chikungunya dan warga yang terjangkiti belasan hingga dua puluhan orang.
Baca juga: PPKM Level 3, Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Sambangi Kantor Anies, Dapat Pengarahan dari Jokowi
Baca juga: Covid-19 di DKI Lewati Puncak Varian Delta, Kasus Kematian Meningkat, Anies Ungkap Kondisi Faskes
Hal itu diungkapkan Wahyu Endro (40) warga setempat dimana dirinya beserta istri serta keempat anaknya sempat terserang penyakit chikungunya.
"Totalnya 6 anggota keluarga, tetapi berbeda rasa sakitnya. Kalau anak saya itu sampai dengan Februari awal ini masih belum sempurna berjalannya masih menggunakan tongkat. Tapi kalau seperti saya, istri saya, dan anak yang kedua, dan ketiga sudah pulih lebih dulu," katanya kepada Wartakotalive.com saat ditemui di lokasi, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangsel, Senin (7/2/2022).
Awal Mula Endo dan Keluarga Terpapar Chikungunya, Demam Tinggi Sempat Curiga Covid-19
Endro menuturkan awal mula ia bersama anggota keluarga mengalami gejala demam tinggi pada pekan pertama Januari 2022 ini.
Khawatir terpapar infeksi covid-19, dirinya bersama anggota kelurag lainnya pun sempat melakukan pemeriksaan ke satu rumah sakit.
"Jadi pada saat demam tinggi saya bawa ke rumah sakit dilakukan antigen covid-19 dengan hasilnya negatif, jadi enggak terpapar corona. Baru dari situ saya lakukan tes lab hasilnya negatif untuk corona, DBD, dan lainnya," ungkapnya.

Terbingung-bingung dengan hasil tersebut, ia pun terus mencari tahu penyakit yang menyerang keluarganya tersebut.
Hingga didapati sejumlah warga lain atau tetangganya yang juga mengalami gejala yang sama.
Yakni berupa demam tinggi disertai nyeri pada persendian tulang.
"Jadi setelah kembali dari dokter kita diberi beberapa obat seperti obat demam, kemudian obat antivirus, dan obat untuk menurunkan panasnya. Tapi setelah tiga hari panas sudah turun setelah itu timbul gejala ada seperti sakit di bagian tulang," ungkap Endro.
"Jadi bukan dilapisan kulitnya tapi di bagian tulangnya dan itu terjadi di awal Januari sampai dengan Februari ini," sambungnya.
Baca juga: Penyakit Chikungunya Jangkiti Puluhan Warga Desa Kulu Kabupaten Pekalongan
Sementara itu, kata Endro seorang warga dan Ketua RT sempat melaporkan peristiwa tersebut ke pihak Puskesmas Cirendeu.
Kemudian pihak Puskesmas menyatakan bahwa sejumlah warga Gang Haji Risma, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangsel terserang penyakit chikungunya.
"Salah satu warga menyampaikan ke Puskesmas lalu langsung lakukan pencegahan seperti fogging," pungkasnya. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)