Diawali Demam hingga Jalani Tes Covid-19, Ternyata Puluhan Warga di Cirendeu Alami Chikungunya
Penyakit chikungunya menyerang warga di lingkungan Jalan Haji Risma, Cirendeu, Tangsel, begini kondisi mereka dan penjelasan Lurah Cirendeu.
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, TANGSEL - Di tengah ledakan Covid-19, sejumlah warga di Cirendeu, Tangsel terserang penyakit Chikungunya.
Mereka yang mengidap penyakit ini merasakan nyeri pada persendian tulang usai demam dengan suhu tinggi.
Angkat Supriadi (71) satu di antaranya, dia mengisahkan perjuangannya untuk sembuh dari Chikungunya.
Lurah Cirendeu, Win Fadlianta turut angkat bicara soal Chikungunya yang menyerang warga di wilayahnya.
Lansia di Cirendeu Kota Tangsel Terjangkit Chikungunya
Penyakit chikungunya menyerang sejumlah warga di lingkungan Jalan Haji Risma RT 01/02, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Banyak dari warga yang merasakan nyeri pada persendian tulang usai demam dengan suhu tinggi dirasakan.
Semisal, Angkat Supriadi (71) yang hingga saat ini masih menjalani proses penyembuhan akibat terjangkit penyakit chikungunya.
"Iya masih penyembuhan sebab kadang-kadang badan merasa enak, naik turun, naik turun saja gejala nyeri pada persendian dan tulang," katanya saat ditemui Wartakotalive.com di kawasan Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangsel, Senin. (7/2/2022).

Pria yang terkategori lanjut usia (lansia) ini pun terpaksa tak dapat banyak beraktivitas seperti sedia kala.
Hal itu dikarenakan penyakit chikungunya yang dideritanya kerap menimbulkan gejala nyeri pada sejumlah persendian tulangnya.
Hingga saat melangsungkan ibadah salat pun dirinya terpaksa dengan posisi kaki terjulur ke depan akibat nyeri pada persendian tulang yang dirasakannya.
"Yang sakit itu pertama kaki untuk salat saja sampai enggak bisa, terus naik kadang-kadang ke lutut. Terus naik ke punggung terus pergelangan-pergelangan tangan juga sakit sudah sekira sebulan yang lalu," ungkapnya.
Sebulan Lamanya Menderita Chikungunya
Angkat mengaku telah sebulan lamanya ia menderita penyakit tersebut.
Menurutnya awal mula ia tak mengetahui bahwa sejumlah gejala yang dirasakan ya itu merupakan gejala dari penyakit chikungunya.
"Saya sudah minum macam-macam obat enggak sembuh, asam urat obatnya juga enggak sembuh. Terus saya ke dokter langsung dokter pertama juga menyimpulkan bahwa saya dianggap asam urat. Ternyata diperiksa lab asam uratnya baik kondisinya. Cuman dokter hanya memberikan tiga macam obat. Obat infeksi, obat urat sama vitamin hanya itu saja," ungkap Angkat.
Baca juga: PPKM Level 3, Ini Pesan Anies untuk Warga Jakarta hingga Aturan yang Berlaku
Tak kunjung sembuh dari penyakit yang dideritanya, ia pun mencoba mencari tahu dari sejumlah tetangganya.
Alhasil, sang tetangga mengatakan bahwa gejala yang sama dirasakan oleh ia bersama anggota keluarganya.
Sang tetangga itu pula menyampaikan bahwa terdapat warga lain yang telah terjangkit chikungunya di lingkungan tersebut.
"Kalau sampai sekarang enggak tahu cuman banyak warga katakan gejala yang sama. Lebih dari 7 KK (Kepala Keluarga) terjangkit. Sepertinya dari sana terus menular dan kita sepertinya yang terakhir," ucapnya.
Keterangan Lurah Cirendeu
Sementara itu, Lurah Cirendeu, Win Fadlianta membenarkan adanya serangan penyakit chikungunya yang diderita warganya.
Menurutnya saat ini pihaknya baru mencatat satu keluarga di Jalan Haji Risma RT 01/02, Cirendeu yang terjangkit chikungunya.
"Pada intinya kita sudah menangani pasien (chikungunya) atas nama Endro," kata pria yang akrab disapa Win ini secara singkat saat dikonfirmasi, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangsel, Senin (7/2/2022).

Win menjelaskan saat ini penderita tersebut sedang menjalani penanganan oleh pihak Puskesmas setempat.
Menurutnya saat ini pihaknya sedang mendata sejumlah warga yang terjangkit penyakit chikungunya.
"Dan memang kalau chikungunya penyembuhannya lama sekira 2 bulan," ungkapnya.
Pengakuan Warga
Sebelumnya sejumlah warga di satu kawasan di Gang Haji Risma RT 01/02, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terserang penyakit chikungunya.
Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus.
Kedua jenis nyamuk tersebut adalah jenis nyamuk yang sama dan menyebabkan demam berdarah.
Informasi yang didapat ada sekitar 10 keluarga di kawasan ini yang terserang chikungunya dan warga yang terjangkiti belasan hingga dua puluhan orang.
Baca juga: PPKM Level 3, Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Sambangi Kantor Anies, Dapat Pengarahan dari Jokowi
Baca juga: Covid-19 di DKI Lewati Puncak Varian Delta, Kasus Kematian Meningkat, Anies Ungkap Kondisi Faskes
Hal itu diungkapkan Wahyu Endro (40) warga setempat dimana dirinya beserta istri serta keempat anaknya sempat terserang penyakit chikungunya.
"Totalnya 6 anggota keluarga, tetapi berbeda rasa sakitnya. Kalau anak saya itu sampai dengan Februari awal ini masih belum sempurna berjalannya masih menggunakan tongkat. Tapi kalau seperti saya, istri saya, dan anak yang kedua, dan ketiga sudah pulih lebih dulu," katanya kepada Wartakotalive.com saat ditemui di lokasi, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangsel, Senin (7/2/2022).
Awal Mula Endo dan Keluarga Terpapar Chikungunya, Demam Tinggi Sempat Curiga Covid-19
Endro menuturkan awal mula ia bersama anggota keluarga mengalami gejala demam tinggi pada pekan pertama Januari 2022 ini.
Khawatir terpapar infeksi covid-19, dirinya bersama anggota kelurag lainnya pun sempat melakukan pemeriksaan ke satu rumah sakit.
"Jadi pada saat demam tinggi saya bawa ke rumah sakit dilakukan antigen covid-19 dengan hasilnya negatif, jadi enggak terpapar corona. Baru dari situ saya lakukan tes lab hasilnya negatif untuk corona, DBD, dan lainnya," ungkapnya.

Terbingung-bingung dengan hasil tersebut, ia pun terus mencari tahu penyakit yang menyerang keluarganya tersebut.
Hingga didapati sejumlah warga lain atau tetangganya yang juga mengalami gejala yang sama.
Yakni berupa demam tinggi disertai nyeri pada persendian tulang.
"Jadi setelah kembali dari dokter kita diberi beberapa obat seperti obat demam, kemudian obat antivirus, dan obat untuk menurunkan panasnya. Tapi setelah tiga hari panas sudah turun setelah itu timbul gejala ada seperti sakit di bagian tulang," ungkap Endro.
"Jadi bukan dilapisan kulitnya tapi di bagian tulangnya dan itu terjadi di awal Januari sampai dengan Februari ini," sambungnya.
Baca juga: Penyakit Chikungunya Jangkiti Puluhan Warga Desa Kulu Kabupaten Pekalongan
Sementara itu, kata Endro seorang warga dan Ketua RT sempat melaporkan peristiwa tersebut ke pihak Puskesmas Cirendeu.
Kemudian pihak Puskesmas menyatakan bahwa sejumlah warga Gang Haji Risma, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangsel terserang penyakit chikungunya.
"Salah satu warga menyampaikan ke Puskesmas lalu langsung lakukan pencegahan seperti fogging," pungkasnya. (tribun network/thf/Wartakotalive.com)