Formula E
Penggunaan Bambu pada Sirkuit Formula E Sempat Tuai Polemik, Kini Anggaran Bengkak Rp 10 Miliar
dulu penggunaan bambu untuk lapisan sirkuit Formula E tuai polemik, kali ini giliran anggaran bengkak Rp 10 miliar.
Penulis:
Theresia Felisiani
Ia menyebut, pembengkakan terjadi lantaran adanya pekerjaan tambahan untuk pengerasan tanah.
Sebab, beberapa sudut trek dulunya merupakan lahan bekas pembuangan lumpur.
"Ada pekerjaan yang bisa dilihat, di seen dan ada yang unseen. Misalnya di dalam tanah ini ada tanah lunak berapa meter, lunaknya seperti apa, itu kan unseen," ujarnya.
Pengerjaan konstruksi di tanah lunak ini pun disebutnya menjadi prioritas untuk memastikan lintasan balap kokoh dan tetap memenuhi standar.
"Untuk melakukan penyelidikan atas sesuatu yang unseen itu, waktunya tidak sebentar. Mungkin bisa 6 bulan untuk melakukan penyelidikan," kata dia.
"Jadi yang unseen itu akhirnya menjadi prioritas, diperkirakan. Ternyata yang unseen yang enggak terlihat itu lebih berat," tuturnya.

Pakai Bambu Buat Sirkuit Formula E, PDIP Sindir Anies: Green Race Pembohongan Publik
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak menyoroti penggunaan material bambu untuk lapisan bawah sirkuit Formula E.
Ia mengatakan penggunaan bambu maupun kayu ini menyalahi konsep Formula E yang digadang-gadang green race.
"Penggunaan kayu didatangkan dari Lampung, Palembang dan lain-lain. Artinya Formula E yang digadang-gadang bukan green race seperti sesumbar Gubernur dan Panitia," katanya, Kamis (24/2/2022).
Politisi PDIP ini menyebut Gubernur Anies Baswedan malah mengorbankan daerah yang sudah hijau untuk kepentingan politiknya.
Sebab, menurutnya Formula E lebih kental untuk kepentingan politik orang nomor satu di DKI diakhir masa jabatannya.
"Mereka malah mengorbankan daerah green untuk kepentingan politiknya, karena Formula E ini lebih kental untuk kepentingan politik Gubernur dengan mengorbankan uang rakyat. Setelah membabat Monas, sekarang menggunakan kayu dan bambu untuk Formula E yang mengatakan green racing, sebuah pembohongan publik yang harus jadi catatan serius, untuk ambisi politik Anies," lanjutnya.
Baca juga: Rumah Warga Tambun 9 Kali Kemalingan, Akhirnya Pasang CCTV dan Lapor Polisi
Baca juga: Bunuh, Rudapaksa dan Curi Dompet Pujaan Hati, Pekerja Serabutan Terancam 20 Tahun Penjara
Terlebih, masa waktu pengerjaan pembangunan sirkuit yang terburu-buru ini semestinya tak dipaksakan.
Pasalnya kualitas bahan baku juga perlu dipikirkan kembali.