Senin, 25 Agustus 2025

Membongkar Kode dan Sistem Keamanan Sarang Narkoba di Kampung Bahari dan Kampung Boncos

2 sarang narkoba, Kampung Bahari dan Boncos digerebek polisi, sandi rahasia serta keamanan mereka agar tak terendus polisi terungkap.

TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Penggerebekan sarang narkoba di lapak-lapak sepanjang rel Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua hari berturut-turut polisi mengobrak abrik sarang narkoba.

Pertama pada Rabu (9/3/2022) di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara

Kedua Kamis (10/3/2022) di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat.

Dari dua penggerebekan ini terungkap ada sandi-sandi khusus di kalangan mereka jika polisi melakukan penggerebekan.

Baca juga: Kondisi Terkini Kampung Bahari Setelah Digerebek, Lapak Narkoba Dibongkar, Polisi Bangun Tenda

Selain itu, mereka juga menggunakan sistem keamanan yakni CCTV untuk memantau pergerakan polisi jika ada penggerebekan.

Berikut sejumlah kisah yang terungkap dari penggerebekan di Kampung Bahari dan Kampung Boncos yang dirangkum Tribunnews.com:

Kampung Bahari

Pantau Pergerakan Polisi, Bandar Narkoba Kampung Bahari Pasang CCTV di Gang-gang

Bandar narkoba Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, memantau pergerakan dan kedatangan polisi dengan CCTV.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, para bandar narkoba ini memasang CCTV di gang-gang yang ada di Kampung Bahari.

"Mereka melengkapi diri dengan CCTV untuk memantau apabila ada petugas yang datang," kata Zulpan di lokasi, Rabu (9/3/2022).

Baca juga: H+1 Setelah Kampung Bahari Digerebek, Mapolres Jakpus Banjir Karangan Bunga, Polisi Bangun Tenda

Menurutnya, para bandar narkoba ini memasang CCTV di tempat-tempat yang agak tinggi.

Tepatnya di rumah-rumah maupun gubuk yang dijadikan lapal transaksi narkoba.

"Mereka pasang di tempat-tempat ketinggian. Ini kan ada gang-gangnya, di tempat mereka berjualan narkotika," ucap Zulpan.

Polisi Ditembaki Petasan saat Gerebek

Polisi sempat ditembaki petasan saat melakukan penggerebekan sarang narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/3/2022).

Insiden ini terjadi saat polisi sedang menyisir rumah-rumah di Kampung Bahari yang disinyalir menjadi tempat persembunyian pengedar narkoba.

Ketika polisi hendak menggiring sejumlah orang yang sudah diamankan, tiba-tiba terdengar bunyi letusan dari salah satu gang di Kampung Bahari.

Personel gabungan Polres Metro Jakarta Utara dan Polda Metro Jaya menggrebek sarang narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/3/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)
Personel gabungan Polres Metro Jakarta Utara dan Polda Metro Jaya menggrebek sarang narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/3/2022). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO) (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

TribunJakarta.com melihat ada letusan petasan yang mengenai anggota Brimob yang ikut serta dalam penggerebekan.

Tembakan petasan memicu respons petugas yang langsung mengejar pihak yang melepaskan letusan itu.

Petugas pun berlarian sambil meletuskan tembakan peringatan ke arah sumber petasan.

Aksi kejar-kejaran tak terhindarkan dan petugas berupaya menangkap pihak-pihak yang menyerang tadi.

700 Polisi Gerebek Kampung Bahari

Polres Metro Jakarta Utara dengan didukung Polda Metro Jaya menggrebek sarang narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (9/3/2022).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan operasi tersebut dilakukan untuk penertiban dan penindakan tindak pidana penyalahgunaan narkotika.

“Ternyata di kampung ini kita temukan begitu banyak narkotika barang bukti yang sudah kita gelar,” ucap Zulpan, di lokasi.

Aparat Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Utara menggerebek Kampung Mjara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (9/3) dini hari. Dari penggerebekan itu puluhan pengedar hingga pengguna narkoba diamankan polisi. Penggerebekan ini dilakukan untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah yang terkenal dengan tingkat kriminalitas yang tinggi.
Aparat Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Utara menggerebek Kampung Mjara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Rabu (9/3) dini hari. Dari penggerebekan itu puluhan pengedar hingga pengguna narkoba diamankan polisi. Penggerebekan ini dilakukan untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah yang terkenal dengan tingkat kriminalitas yang tinggi. (Istimewa)

Sebanyak 700 personel gabungan TNI-Polri dan pemerintah setempat dikerahkan ke lokasi mulai subuh. Mereka menyasar pelaku penyalahgunaan narkoba di Kampung Bahari.

“Hasilnya kita temukan 28 tersangka. 16 di antaranya laki-laki, 12 sisanya adalah wanita,” sambung Zulpan.

Petugas juga menemukan berbagai jenis senjata tajam mulai dari pedang sampai dengan celurit yang dipakai para penjual dan bandar narkoba untuk melindungi diri dari sergapan petugas.

“Barang bukti narkotika yang diamankan ini ada 350 gram sabu, 1.500 ekstasi dan juga jenis narkotika lainnya,” ungkap Zulpan. 

Kampung Boncos

Ada Hotel Bertarif Rp 10 Ribu

Polisi kembali menggerebek Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat pada Kamis (10/3/2022) kemarin.

Dalam penggerebekan yang kesekian kalinya ini, polisi berhasil menciduk sejumlah pengedar narkoba.

Bahkan, polisi juga menemukan lapak yang biasa disebut 'hotel 10 ribu' biasa digunakan sebagai lokasi pemakaian narkoba.

Baca juga: Beredar Video Berdurasi 1 Menit 28 Detik, Gangster Acungkan Celurit Kejar Warga di KBT Cakung 

Dalam penggerebekan ini polisi menangkap lima orang yang merupakan pemakai beserta sejumlah barang bukti.

Menurut Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim, hotel 10 ribu itu berbentuk sebuah gubuk.

Gubuk ini biasa disewakan untuk para pemakai narkoba memakai barang haram itu.

"Hotel 10 ribu udah jadi ciri khas di sini. Jadi kalau mereka beli narkoba di Boncos, karena dia enggak punya uang untuk sewa koskosan, jadinya dia pakai di gubuk-gubuk tanah kosong itu. Ada pelaku juga yang sewain," tutur Dodi kepada wartawan, Jumat (11/3/2022).

Baca juga: Dini Hari, Kapolda Metro Sambangi Lokasi Tawuran Gangster yang Lukai Tiga Warga Depok 

Dodi membeberkan, bahwa hotel seharga Rp10.000 itu ditawarkan oleh para bandar narkoba di Kampung Boncos.

Dia berjanji akan melakukan pendalaman untuk membongkar praktik sewa gubuk tempat konsumsi narkoba itu.

"Tapi kayaknya memang ditawari sama bandar-bandarnya itu. Kayak sepaket (dengan pembelian narkoba) gitu," ujarnya.

3 Hotel Bertarif Rp 10 Ribu Dihancurkan

Dalam penggerebekan kemarin, setidaknya ditemukan ada 3 hotel 10.000 atau gubuk pakai narkoba.

Menurutnya, hotel 10.000 itu memiliki luas mulai dari berukuran 2x1 meter dan 2x3 meter.

Usai menggerebek, polisi langsung meratakan hotel 10.000 itu sebagi efek jera agar tak ada lagi praktek konsumsi narkoba di tempat itu.

"Untuk efek jera agar tidak mengulangi, maka kami hancurkan, kami ratakan," ucap Dodi.

Anjing K9 melacak narkoba di Kampung Boncos, Jakarta Barat pada Jumat (7/1/2022).
Anjing K9 melacak narkoba di Kampung Boncos, Jakarta Barat pada Jumat (7/1/2022). (TribunJakarta.com/ Satrio Sarwo Trengginas)

Kata Sandi "Penyakit"

Tak sampai di situ, polisi juga menemukan fakta jika praktik peredaran narkoba di Kampung Boncos sangat terorganisir.

Para pelaku kerap kode sandi 'penyakit' sebagai alarm menghindari penangkapan oleh aparat kepolisian.

"Kodenya penyakit. Jadi kalau kita datang itu dibilangnya ada penyakit, awas ada penyakit awas penyakit. Gitu kodenya," kata Dodi.

Sebagai informasi, aparat kepolisian menggerebek sarang narkoba di Kampung Boncos pada Kamis (10/3) sore dan berhasil menangkap lima orang yang merupakan para pemakai narkoba.

Selain itu, polisi juga menyita beberapa barang bukti. Antara lain, lima paket sabu seharga Rp150 ribu, cangklong sabu, hingga alat timbang. (tribun network/thf/Tribunnews.com/Wartakotalive.com)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan