Sabtu, 13 September 2025

Sumber Pencemaran Batubara di Rusun Marunda Masih Misteri, Warga Alami ISPA, Anak Gatal-gatal

KPAI ikut menyuarakan pencemaran batubara di Rusun Marunda, dampaknya sejumlah anak alami gatal-gatal hingga sulit tidur, Pemprov DKI diminta tegas. 

Warta Kota/Junianto Hamonangan
Permukiman warga Marunda Pulo, Cilincing, Jakarta Utara terdampak pencemaran batubara hingga membuat rumah mereka kotor dengan sisa-sisa pembakaran. 

Didi menambahkan pihaknya juga akan melakukan aksi unjuk rasa di Kementerian Perhubungan pada Senin (14/3/2022).

Hal itu untuk menuntut agar KSOP Marunda ditindak.

“Aksi di Kemenhub besok minta KSOP dievaluasi kinerjanya bahkan harus dicopot karena kelalaian regulator jalankan regulasi,” tutur Didi.

Baca juga: NasDem: Duet Sahroni-Airin Punya Kans Besar Memikat Hati Warga Jakarta

Baca juga: Membongkar Kode dan Sistem Keamanan Sarang Narkoba di Kampung Bahari dan Kampung Boncos

Menurut Didi, KSOP Marunda dinilai tidak ada melakukan tugasnya dengan maksimal hingga terjadi pembiaran dari aktivitas bongkar muat di lingkungan PT KCN.

“KSOP kan regulator Pelabuhan Marunda yang harusnya jalankan fungsi pengawasan operasi, kan bisa hentikan sementara aktivitas bongkar muat KCN tapi nggak dilakukan,” ujarnya.

Keterangan Kepala UPRS Marunda

Warga Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, alami peningkatan infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) pada bulan Oktober 2021 akibat abu batubara.

Terkait hal itu, pengelola Rusun Marunda akan berkoordinasi dengan pihak terkait.

Kepala UPRS Marunda Ageng Darmintono mengatakan bahwa hingga saat ini masih dicari tahu mengenai asal muasal penyebab pencemaran batubara tersebut.

"Sampai saat ini, kami mencoba untuk menelusuri dengan Dinas Lingkungan Hidup sumber debu dari mana,” kata Ageng, Minggu (13/3/2022).

Meski demikian, pihaknya mengakui ada temuan serpihan debu yang berbeda dari kebanyakan ketika petugas sedang membersihkan rusun.

"Setiap pagi ada petugas kebersihan yang kalau nyapu ada tumpukan debu selain kotoran lain yang warna hitam,” tutur Ageng.

Ageng juga mengomentari perihal dengan temuan Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang menyebut serpihan abu batubara yang mencapai ketebalan 1 centimeter.

“Kalau dibiarin lama lama bisa sampai satu centi tapi kan debu itu terbang ketiup angin dan sangat halus jadi butuh waktu lama,” ujar Ageng.

abu batubara marunda 2
Permukiman warga Marunda Pulo, Cilincing, Jakarta Utara terdampak pencemaran batubara hingga membuat rumah mereka kotor dengan sisa-sisa pembakaran.

Sumber Pencemaran Batubara Masih Misteri

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan