Heboh Warga Cipete Terjangkit Virus Diduga dari Tikus, Muncul Bercak Merah di Tangan dan Kaki
Kawasan Cipete Selatan, Jakarta Selatan dihebohkan dengan paparan penyakit tak biasa, diduga virus itu berasal dari tikus
Penulis:
Theresia Felisiani
Sebelum Dwi terpapar diduga virus dari tikus itu, suaminya lebih dulu mengalami hal serupa.
Beruntung, anaknya tak ikut terpapar.
Kini, ia mengaku masih merasakan sakit setelah lebih dari tiga minggu terpapar diduga virus dari tikus.
"Sampai sekarang sih masih terasa, dengkul nih nggak bisa buat naik-turun. Alhamdulillah warga yang lain sudah (sembuh) cuman prosesnya lama. Bisa sebulan lebih. Tergantung daya tahan tubuhnya juga," kata dia.
Kendati demikian, Dwi meyakini penyakitnya itu bukan berasal dari tikus yang menyebarkan virus.
"Nggak. Nggak yakin, karena hasil labnya kan belum tahu. Kalau kembali terpapar, periksa pastinya. Karena saya sebenarnya juga takut kalau mau periksa, takutnya nanti dibilang apa-apa," ujarnya.
"Makanya kemarin nggak periksa. Mudah-mudahan nanti nggak terjadi apa-apa. Memang sih suami saya ngajakin, cuman saya nggak mau," sambungnya.

Warga Cipete Selatan Jaksel Heboh, 16 Warga Diduga Terpapar Virus dari Tikus
Warga Gang Melati 1 RT 08 dan 10 RW 02, Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, digegerkan dengan adanya sejumlah warga di lokasi tersebut diduga terpapar virus dari tikus.
Muhammad Saihu selaku Ketua RT 10 mengatakan, total ada sekitar 16 warga dari dua RT itu yang terpapar.
"Warga saya sekitar dua belas orang. RT 8 ada kurang lebih empat orang," kata dia, kepada Wartakotalive.com pada Rabu (1/6/2022) siang.
Saihu pertama kali mengetahui adanya warga yang diduga terpapar virus dari tikus itu menjelang akhir puasa atau sekitar tanggal 28 April 2022.
Awalnya, warga yang terpapar itu mengalami meriang, bercak merah, hingga badan terasa ngilu.
"Untuk warga kita ini, pada saat itu memang sakitnya sama, ciri-cirinya sama. Dia mengeluarkan bintik-bintik, dia kadang ngilu, demam," ujarnya.

Atas hal tersebut, beberapa warga berobat ke puskemas dan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dari tempat tinggalnya.