Pembunuhan di Bekasi
Tangis Histeris Keluarga Yusi, Bagaimana Kelanjutan Penanganan Kasus Pembunuhan Dua Wanita Dicor?
Keluarga meratapi kepergian Yusi (45) korban pembunuhan yang jasadnya dicor di sebuah rumah kontrakan di Bekasi.
Penulis:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keluarga meratapi kepergian Yusi (45) korban pembunuhan yang jasadnya dicor di sebuah rumah kontrakan di Bekasi.
Tangisan kerabat Yusi itu terdengar silih berganti dari kediaman Yusi, di Pulo Gebang Indah, J13 Nomor 32, RT 2/RW 11, Cakung, Jakarta Timur.
Seluruh keluarga dan kerabat yang datang nampak menangis tersedu-sedu dan saling berpelukan.
Bahkan beberapa diantara mereka ada yang menangis histeris seakan tak percaya Yusi tewas dibunuh mengenaskan.
Sementara jenazah Yusi masih berada di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk diotopsi.
Keluarga dan kerabat Yusi mengaku kaget dan shock, mengetahui kabar Yusi yang sebelumnya menghilang, akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas mengenaskan.
Karenanya beberapa anggota keluarga menangis hingga histeris, sehingga mesti ditenangkan watga sekitar.
Heri suami Yusi tampak hanya bisa termenung.
Dari kedua bola matanya air mata terus mengucur.
Pelaku diduga bunuh diri, bagaimana kelanjutan kasusnya?
Pria berinisial P, terduga pelaku pembunuhan dua wanita yang jasadnya dicor di bawah tangga kontrakan meninggal setelah diduga mengakhiri hidup dengan cara menyayat nadi tangan kirinya, pada Senin (27/2/2023) malam kemarin.
Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan meski terduga pelaku telah meninggal, namun pihaknya masih akan terus melakukan penyidikan kasus pembunuhan yang berlokasi di Jalan Nusantara RT 11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
"Kami masih melakukan penyelidikan, pendalaman, kita proses lidik, sidik, nanti siapa pelakunya akan kita dapatkan, apa motifnya masih dalam tahap proses," ungkap Kombes Hengki di lokasi, Selasa (28/2/2023).
Penyidik masih terus menggali keterangan saksi yakni suami korban, baik suami almarhumah Yusi maupun suami almarhumah Heni.
Baca juga: Semen Masih Basah, Penampakan Coran Lokasi Dua Jasad Wanita Dikubur di Bekasi, Dugaan Motif Diungkap
Berdasarkan keterangan suami almarhumah Yusi, korban terakhir kali meninggalkan rumahnya di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, pada Minggu (26/2/2023).
"Dari hari Minggu mereka pamit sama suaminya untuk melaksanakan pengajian dan sampai Senin tadi malam, dijumpakan hari Selasa ini dinyatakan meninggal," ucapnya.
Jasad dua korban dan terduga pelaku telah dibawa ke RS Polri untuk diindentifikasi luka yang dialaminya untuk menemukan titik terang mengenai pembunuhan yang diduga dilatarbelakangi masalah utang tagihan pembelian besi itu.
"Kemungkinan luka tapi nanti masih otopsi kan ya, di mana lukanya saya belum lihat, nanti kan hasil visum atau otopsinya masih ada," tutur Kombes Hengki.
Dirinya memastikan bahwa kepolisian akan terus mendalami kasusnya agar mendapatkan titik terang mengenai motif kasus tersebut.
Dilansir dari Wartakotalive.com, dirinya menjelaskan secara rinci kronologi sampai akhirnya ia mengetahui jenazah istirnya disemen pelaku.

Tepat pada Minggu (26/2/2023), sekira pukul 13.00 WIB, Yusi sempat berpamitan kepada Heri untuk mengaji di Masjid At Taqwa, Perumahan Harapan Baru Regensi, Kota Bekasi.
Setelah itu, korban beserta ke empat rekannya, yang satu diantaranya juga merupakan Heni (48) selaku korban lainnya, sempat menghampiri rumah makan Bakso di sekitar lokasi sekira pukul 16.00 WIB, namun dijelaskan Heri tidak mengabari dirinya.
"Dia (Yusi) kabari saya juga lagi di Masjid mengaji, ada si Heni juga, terus update foto juga pakai gamis warna putih berempat sama temennya," kata Heri, Selasa (28/2/).
Merasa khawatir dengan keberadaan sang istri karena tidak mengabari dirinya, Heri pun sontak mencoba rutin menghubungi Yusi melalui ponsel genggam.
Namun, sambungan telepon tersebut tidak digubris oleh Yusi.
Semakin khawatir dengan kondisi tersebut, Heri berinisiatif langsung mendatangi tempat Rumah Sakit sekitarnya, dengan ia menduga istirnya tersebut diperkirakan mengalami kecelakaan.
"Saya datangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cakung, karena saya takutnya istri saya kecelakaan, itu jam 22.00 WIB muter rumah sakit aja, tidak tahunya tidak ada," jelasnya.
Pencarian dilanjutkan kembali pada Senin (27/2) pagi hari sekira pukul 06.00 WIB.
Saat itu, Heri langsung mendatangi kantor Polisi Sektor Cakung, dan juga Polsubsektor wilayahnya untuk menanyakan keberadaan istrinya.
Belum juga berhasil, dirinya pun semakin khawatir dan curiga ada masalah yang tengah menimpa istrinya.
"Saya datengin Polsek dan pospol Cakung untuk saya tanyakan detail ciri - ciri istri saya, tapi tidak ada info hilang juga bahkan mengetahui," katanya.
Heri pun kembali datang usai mengarahkan anaknya untuk mengecek keberadaan sang istri melalui sinyal GPS Maps.
Setelah diselidiki, rupanya lokasi Yusi tengah berada di kawasan Kavling Nusantara, Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Selain itu, sembari mencari informasi tersebut, rupanya Heri juga sempat menghubungi keluarga Heni, yang sebelumnya diketahui dirinya juga belum mendapatkan kabar serupa.
"Pas saya telfon keluarga Heni, katanya Heni juga belum pulang, pas di cek GPS lokasinya ada di Bekasi Utara itu rumah terduga pelaku, sama ternyata posisinya, langsung deh ke lokasi," imbuhnya.
Sesampainya di lokasi sekira pukul 15.00 WIB, Heri beserta keluarga dari Heni pun tidak diperkenankan untuk merangsak masuk ke hunian terduga pelaku.
Sehingga langsung menghampiri petugas Bhabinkamtibmas dan juga pihak Kelurahan setempat untuk dapat membantu merangsak masuk.
"Kalau saya langsung masuk, kena pelanggaran undang - undang saya, terus untuk pastiin ada istri saya, saya cek CCTV di sekitar lokasi, ternyata ada betul istri saya sama Heni naik motor masuk ke rumah ini (terduga pelaku)," imbuhnya.
Memasuki waktu magrib, Heri dan keluarga dari Heni pun rupanya juga belum diperkenankan untuk masuk, dan masih menunggu petugas berwenang datang.
Sekira pukul 22.00 WIB, seusai petugas datang, Heri pun langsung merangsak masuk, dan mulai curiga dengan melihat berupa adukan semen pada bagian halaman terduga pelaku.
"Saya curiga aja ada adukan semen, padahal rumahnya itu juga gak ada yang rusak lagi pengerjaan," tuturnya.
Bersama keluarga Heni masuk ke dalam rumah, Heri langsung melihat pada bagian ruang tamu berupa banyaknya lumuran darah.
Tidak hanya itu, pada bagian ruang kamar juga terlihat terduga pelaku tengah menyayat saraf nadi.
"Si terduga pelaku itu lagi nyayat pakai pisau kater, sekarat itu, kayanya sih mau niat bunuh diri setelah kebongkar," tambahnya.
Bukti kuat Heri yakin istrinya berada di dalam rumah tersebut, rupanya ia menemukan kendaraan sepeda motor yang dikenakan, beserta gamis putih milik Heni.
Rasa curiga semakin datang, ketika Heri melihat terdapat gundukan semen persis di bawah tangga, dengan terdapat ciri - ciri berupa atribut yang dikenakan Yusi sebelumnya.
"Saya lihat itu gundukan semen nya ada gamis istri saya, dan sendal juga, langsung saya pastikan ada istri saya disitu, karena saya tidak kuat," imbuhnya.

"Si terduga pelaku langsung dibawa petugas ke Rumah Sakit, tapi pas sampai di Rumah Sakit meninggal," tambahnya.
Kini, pihak keluarga masih menunggu hasil pengecekan autopsi dari kedua jenazah yang direncanakan petugas akan dilakukan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (28/2).
Kemudian kasus tersebut masih dalam fase penyelidikan pihak Kepolisian.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Tangis Histeris Keluarga Pecah, Ratapi Yusi Tewas Dibunuh dan Dicor Semen dan di Tribunbekasi.com dengan judul Terduga Pelaku Meninggal, Bagaimana Kelanjutan Penanganan Kasus Pembunuhan Dua Wanita Dicor?
Pembunuhan di Bekasi
Fakta Baru Penemuan 2 Jasad Wanita Dicor di Bekasi, Kedatangan Mobil Pengangkut Semen Terekam CCTV |
---|
Wanita Korban Pembunuhan yang Jasadnya Dicor Semen Dimakamkan di TPU Malaka |
---|
Dua Jasad Wanita Dicor di Bekasi, Ahli Nilai Kasusnya Selesai karena Pelaku Meninggal Dunia |
---|
Dua Jasad Wanita Dicor, Ahli Psikologi Forensik Duga Pelaku Sudah Rencanakan Lenyapkan Korban |
---|
6 Fakta Pembunuhan 2 Wanita Dicor Semen: Terlacak dari GPS, Hubungan Terduga Pelaku dan Korban |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.