Rabu, 13 Agustus 2025

Sosok Dimas Rismawan, Pecatan TNI Pembunuh Ayahnya yang Jadi Tukang Sate di Bekasi, Sering Mangkir

Berikut ini sosok pembunuh tukang sate di Bekasi yang ternyata anak kandung korban.

Penulis: Nuryanti
Editor: Endra Kurniawan
Freepik
Ilustrasi diborgol. Berikut ini sosok pembunuh tukang sate di Bekasi yang ternyata anak kandung korban. Pelaku merupakan pecatan TNI karena sering mangkir dari tugas dinasnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pedagang sate, Widodo Cahya Putra (42), ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk pada bagian tangan dan dada, Kamis (29/6/2023).

Jasad korban ditemukan di warung dagangannya di Jalan Pejuang Jaya Blok C, Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Pelaku pembunuhan tukang sate itu diduga merupakan anaknya sendiri bernama Dimas Rismawan (22).

Pembunuhan ini terjadi setelah Dimas Rismawan bersama ibunya dan adiknya selesai melaksanakan salat Idul Adha.

Dimas lalu masuk ke dalam kamar ayahnya dan langsung menikam korban dengan pisau.

Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Dani Hamdani, mengatakan pelaku telah ditangkap.

"Pelaku sudah diamankan," ujarnya, Jumat (30/6/2023).

Baca juga: Kasus Pembunuhan Tukang Sate di Bekasi, Pelaku Tusuk Korban Menggunakan Sebilah Sangkur

Sosok Dimas Rismawan

Dimas Rismawan ternyata merupakan pecatan TNI.

Saat ini, status Dimas disebut sebagai warga sipil.

"Sudah dipecat karena disersi, statusnya sudah sipil," ujar Kadispenad Brigjen TNI, Hamim Tohari, Jumat.

Hamim menjelaskan, Dimas sudah dipecat sejak Maret 2023 lalu atas pelanggaran yang dilakukan.

"(Dipecat sejak) 16 Maret 2023," jelas dia.

Adapun disersi adalah pelanggaran yang dilakukan oleh anggota dalam dunia militer yakni pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi dan dilakukan dengan tanpa tujuan kembali.

Sering Mangkir dari Dinas

Danpomdam Jaya, Kolonel Cpm Irsyad Hamdie Bey Anwar, membenarkan pelaku adalah anggota TNI yang dipecat gara-gara sering disersi.

"Betul (pelaku anggota TNI), tetapi yang bersangkutan dalam proses pemecatan karena kasus disersi (keluar dinas tanpa izin)" jelas Irsyad, Jumat, seperti diberitakan TribunJakarta.com.

Ia menuturkan, Dimas Rismawan selama menjadi anggota TNI kerap mangkir dari dinas tanpa izin atasan atau kesatuannya.

"Betul (sering melakukan disersi)" imbuh dia.

Baca juga: Kronologis Tukang Sate di Bekasi Dibunuh Anaknya Gara-gara Tak Beri Uang, Pelaku Pecatan TNI

Tukang sate tewas dibunuh anaknya di warung tempatnya berjualan, Jalan Raya Pejuang, Blok C, Nomor 273, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/6/2023).
Tukang sate tewas dibunuh anaknya di warung tempatnya berjualan, Jalan Raya Pejuang, Blok C, Nomor 273, Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (29/6/2023). (Tribunbekasi.com/ Rangga Baskoro)

Ditetapkan sebagai Tersangka

Dimas Rismawan telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolsek Medan Satria, Kompol Aqsha, membenarkan tersangka merupakan anak kandung korban.

Pelaku membunuh tukang sate di Bekasi itu dengan cara ditusuk sebanyak lima kali.

"Ditemukan pelaku langsung melakukan penusukan terhadap korban yang mengenai dada, punggung, lengan, belakang kepala, dan leher belakang."

"Sehingga karena kehabisan darah, sehingga korban menyebabkan meninggal dunia," jelas Aqsha di Mapolsek Medan Satria, Jumat, dikutip dari Wartakotalive.com.

Baca juga: Terungkap Motif Pembunuhan Tukang Sate di Bekasi, Pelaku Tak Diberi Uang Rp 8 Juta oleh Korban

Tega Bunuh Ayah usai Minta Uang

Awalnya, pelaku meminta uang kepada korban sebesar Rp 8 juta.

Namun, korban menolak memberikan uang kepada pelaku.

"Adapun motif ataupun modus operandi yang melatarbelakangi pelaku melakukan, yaitu pelaku meminta uang kepada korban namun tidak diberikan," kata Aqsha.

Saat itu, korban sempat berteriak ketika pelaku menusuknya hingga membuat sang istri terbangun.

Pelaku kemudian pergi meninggalkan kamar korban.

Istri korban lalu melaporkan kejadian ini ke polisi yang dilanjutkan proses cek TKP dan penangkapan pelaku.

"Barang bukti yang ditemukan di TKP yang pertama yaitu satu bilah senjata tajam jenis sangkur, satu buah sarung berwarna hitam, cokelat dan putih yang berlumuran darah milik korban, dan satu celana pendek berwarna abu kombinasi hitam," papar Aqsha.

Baca juga: Tukang Sate di Bekasi Diduga Jadi Korban Pembunuhan: Ada Beberapa Luka Menganga di Tangan dan Dada

Ilustrasi garis polisi. Seorang pedagang sate, Widodo Cahya Putra (42), ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk pada bagian tangan dan dadanya, Kamis (29/6/2023).
Ilustrasi garis polisi. Seorang pedagang sate, Widodo Cahya Putra (42), ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusuk pada bagian tangan dan dadanya, Kamis (29/6/2023). (Tribun Jabar)

Pengakuan Warga

Seorang warga bernama Nurmuji (58) mengaku tak mengetahui secara pasti awal mula kejadian pembunuhan di Bekasi tersebut.

Ia baru mengetahui ketika warga melaporkan ada penemuan pria yang tewas di dalam warung sate.

"Ternyata yang meninggal itu pemilik warung sate, atas nama Dodo. Kurang lebih usianya 50-an," ujar Nurmuji, Kamis (29/6/2023).

Baca juga: Pedagang Sate Ditemukan Tewas Dengan Sejumlah Luka Tusuk di Bekasi, Polisi Lakukan Penyelidikan

Nurmuji menyebut, korban ditemukan tak bernyawa oleh istrinya yang baru saja pulang dari melaksanakan salat Idul Adha.

Nurmuji pun tidak mengetahui secara pasti apa penyebab tewasnya tukang sate itu.

Namun, ada temuan luka senjata tajam di bagian tangan dan dada korban.

"Luka di tangannya sama di bagian dada (luka sobek)" jelas Nurmuji.

(Tribunnews.com/Nuryanti/Abdi Ryanda Shakti) (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar) (Wartakotalive.com/Rangga Baskoro)

Berita lain terkait pembunuhan

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan