Rumah Produksi Film Porno
Sosok 5 Tersangka Kasus Rumah Produksi Film Dewasa, Produser hingga Editor, 16 Pemeran Diburu Polisi
Polisi mengamankan 5 orang tersangka dalam kasus rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan yang digerebek pada 17 Juli 2023.
Penulis:
Nanda Lusiana Saputri
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Polisi mengamankan 5 orang tersangka dalam kasus rumah produksi film dewasa di Jakarta Selatan yang digerebek pada 17 Juli 2023.
Identitas kelima tersangka yakni; I, JAAS, AIS, AT, dan SE.
Dilansir Wartakotalive.com, I merupakan sutradara, admin website, pemilik sekaligus produser.
Untuk tersangka JAAS, berperan sebagai kameramen.
Keduanya diamankan aparat kepolisian pada Senin (31/7/2023).
Sementara tersangka AIS dan AT berperan sebagai editor film dan sound engineering.
Baca juga: Rumah Produksi Film Dewasa di Jaksel Digerebek: Gaet Artis dan Model, Dibayar Rp15 Juta per Judul
Kemudian, perempuan berinisial SE adalah sekretaris dan talent.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak, Senin (11/9/2023).
"Pada hari Selasa tanggal 1 Agustus 2023, kami kembali mengamankan tiga tersangka lainnya, yaitu SE, AIS, dan AT," ungkap dia.
Sementara itu, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap 11 pemeran wanita dan 5 pemeran pria dalam produksi film dewasa tersebut.
"Terdapat 12 pemeran dalam film atau adegan film dewasa dimaksud."
"Dua belas pemeran wanita yang salah satunya tadi kami lakukan penangkapan (SE) dan lainnya saat ini masih kami kembangkan penyelidikan lebih lanjut."
"Dan kemudian ada 5 orang pemeran pria yang saat ini juga masih kami kembangkan untuk penyelidikan dan penyidikan," beber Ade.
Dari pembuatan film dewasa itu, rumah produksi tersebut meraup keuntungan hingga Rp 500 selama setahun beroperasi.
Ade mengatakan, rumah produksi tersebut mulai menggarap film dewasa sejak awal 2022.
"Adapun jumlah keuntungan yang didapat tersangka kurang lebih satu tahun beroperasi, dimulai awal 2022, sudah sekitar Rp 500 juta," ungkapnya, dilansir TribunJakarta.com.

Dari keuntungan itu, para tersangka kemudian membeli sejumlah aset, termasuk satu unit mobil.
"Telah diwujudkan beberapa aset yang kita juga lakukan penyitaan pada saat penggeledahan dan penangkapan, salah satunya kendaraan Nissan X-Trail," jelasnya.
Dalam melanjalankan bisnis itu, para tersangka menawarkan beberapa paket kepada pelanggannya.
Harga paket termurah dibanderol Rp 50 ribu, sedangkan paket termahal mencapai Rp 500 ribu.
"Ada yang paket berlangganan satu hari dengan membayar Rp 50 ribu."
"Satu minggu bayar Rp 150 ribu, satu bulan Rp 250 ribu, satu tahun Rp 500 ribu," papar Ade.
Gaet artis hingga selebgram
Dikatakan Ade, produksi film dewasa itu melibatkan sejumlah publik figur, mulai dari artis, model hingga selebgram.
"Jadi perlu saya sampaikan, di sini latar belakang dari pemeran wanita mulai dari artis, foto model, maupun selebgram," tandasnya.
Di antara pemeran wanita itu, ada nama Siskaee, yang beberapa waktu lalu sempat tersandung kasus video asusila.
Baca juga: Awalnya Garap Genre Horor dan Komedi Tapi Tak Laku, Alasan Rumah Produksi di Jaksel Buat Film Porno
Selain itu, sederet artis hingga selebgram yang terlibat antara lain; SE, E, CN, BLI, ZS, M, MGP, S, AB, dan J.
Kemudian untuk pemeran prianya yakni; AG, RA, BP, UR, dan P.
Para pemeran film dewasa itu diketahui tidak terikat kontrak.
Mereka dibayar Rp 10-15 juta per judul film yang diperankan.
"Tersangka ini selain mendapatkan talent dari kelompok jaringannya, juga dilakukan melalui profiling media sosial dari calon targetnya," bebernya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Wartakotalive.com/Ramahdan L Q, TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.