Senin, 22 September 2025

Pembunuh Pemuda di Jakarta Utara Ditangkap di Bengkulu, Motif Asmara Jadi Pemicu

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan korban mengalami luka sayatan dan tusukan di tubuhnya

dok. Kompas
KASUS PEMBUNUHAN - Misteri pembunuhan pemuda berinisial MY (19) yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar kontrakannya di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, pada 28 Agustus 2025, mulai terkuak. Setelah sempat melarikan diri lintas provinsi, terduga pelaku akhirnya ditangkap polisi di wilayah Bengkulu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Misteri pembunuhan pemuda berinisial MY (19) yang ditemukan tewas mengenaskan di kamar kontrakannya di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, pada 28 Agustus 2025, mulai terkuak.

Setelah sempat melarikan diri lintas provinsi, terduga pelaku akhirnya ditangkap polisi di wilayah Bengkulu.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno Gradiarso Sukahar membenarkan penangkapan tersebut.

“Pelakunya itu kabur. Ini lagi kami kejar, dan sudah ditangkap di Bengkulu,” ujar Onkoseno dalam keterangannya, Jumat (19/9/2025).

Polisi memastikan, pelaku dan korban saling mengenal sebelum peristiwa berdarah itu terjadi.

Dugaan sementara, masalah asmara menjadi pemicu utama.

Baca juga: Motif Ekonomi Diduga Menjadi Penyebab Dua Oknum Kopassus Terjerat Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN

“Dia (pelaku) kenal lah ya (sama korban), masalah asmara,” jelas Onkoseno.

Ketika ditanya terkait rumor yang menyebut korban menjalin hubungan dengan mantan kekasih pelaku, Onkoseno tidak menampik. Hal ini diduga memicu kecemburuan yang berujung pada perkelahian dan berakhir dengan pembunuhan.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan korban mengalami luka sayatan dan tusukan di tubuhnya. Polisi juga telah mengamankan senjata tajam yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban.

“Iya, senjata tajam. Sudah ditemukan,” tegas Onkoseno.

Usai menghabisi nyawa korban, pelaku diketahui langsung melarikan diri meninggalkan lokasi kontrakan. Polisi yang sejak awal mencurigai adanya keterlibatan orang dekat, kemudian memburu keberadaan pelaku hingga ke luar pulau.

Pelarian itu tak berlangsung lama. Berkat kerja sama dengan kepolisian daerah, pelaku akhirnya berhasil ditangkap di Bengkulu tanpa perlawanan.

Saat ini, pelaku tengah dibawa kembali ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan intensif. Polisi masih mendalami latar belakang hubungan pelaku dan korban, termasuk peran pihak ketiga yang diduga menjadi sumber konflik.

“Kami dalami dulu keterangan pelaku. Nanti akan kami sampaikan lebih lanjut,” pungkas Onkoseno.

Kasus ini menjadi perhatian publik karena menyoroti bagaimana konflik asmara bisa berujung tragis hingga merenggut nyawa. Polisi mengimbau masyarakat untuk menyelesaikan persoalan pribadi dengan cara damai dan tidak main hakim sendiri.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan