Rabu, 10 September 2025

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

Sosok Putu Satria, Mahasiswa STIP Diduga Meninggal Dianiaya Senior, Anak Pertama dari 3 Bersaudara

Inilah sosok mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Putu Satria Ananta Rustika (19), yang meninggal dunia usai diduga dianiaya seniornya.

Kolase Tribunnews/TribunJakarta.com
Mahasiswa atau taruna tingkat 1 Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Putu Satria Ananta Rustika (19), tewas diduga usai dianiaya sejumlah taruna senior di toilet kampus STIP Jakarta, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (3/5/2024).  

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Putu Satria Ananta Rustika (19), yang meninggal dunia usai diduga dianiaya seniornya di toilet dekat ruang kelas kampus, Jumat (3/5/2024).

Diwartakan Tribun-Bali.com, korban yang akrab disapa Rio ini merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Korban adalah alumnus SMA Negeri 2 Semarapura, Kabupaten Klungkung, Bali.

Putu Satria Ananta Rustika merupakan warga Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali.

Perbekel Desa Gunaksa yang bernama I Wayan Sadiarna membenarkan bahwa Putu Satria merupakan warganya.

Menurutnya, pihak keluarga Rio sudah ke Jakarta untuk memastikan informasi tersebut.

"Tadi ibu, adik, serta paman dari anak itu (Putu Satria Ananta Rustika) berangkat ke Jakarta. Katanya mengecek informasi tersebut," jelas Sadiarna, Jumat (3/5/2024).

Lebih lanjut, Sadiarna mengaku mengenal sosok Putu Satria.

Ia mengetahui salah satu warganya itu melanjutkan pendidikan ke salah satu sekolah kedinasan di Jakarta.

"Saya tahu anak ini, sebelum berangkat juga dulu pernah bertemu," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, kabar tewasnya mahasiswa STIP tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta Saragi.

Baca juga: Fakta-Fakta Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kini Status Mahasiswa Terduga Pelaku Dicopot

"Ya, benar (ada mahasiswa meninggal)," kata Fernando saat dihubungi, Jumat.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan korban adalah siswa tingkat satu di sekolah tersebut.

"Jadi awalnya, kami Polres Metro Jakarta Utara menerima LP (laporan) meninggalnya seseorang berinisial P."

"Pada waktu kondisi meninggal ini ada di RS Taruma Jaya. Yang bersangkutan adalah salah satu siswa tingkat 1 di STIP," kata Gidion kepada wartawan, Jumat.

Selepas memperoleh laporan, sambung Gidion, pihaknya berkoodinasi dengan pihak sekolah dan benar ada seseorang yang tewas.

Ia menjelaskan, pihak kepolisian masih mendalami penyebab mahasiswa STIP Tewas Dianiaya senior tersebut.

Namun, dugaan sementara ada penganiayaan dari seniornya.

"Ada dugaan akibat kekerasan yang dilakukan oknum seniornya tingkat 2 dalam kegiatan tadi pagi yang dilakukan oleh senior-seniornya terhadap anak atau korban," ucapnya.

Luka di Ulu Hati

Gidion Arif Setyawan menyebut ada luka di sekitar ulu hati di tubuh korban.

"Ada luka bekas kekerasan. Bagian sekitar ulu hati. Bukan (luka bekas) benda tumpul, tapi luka tumpul," ujarnya.

Meski begitu, ia tak mau menyimpulkan penyebab tewasnya korban karena masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Sebab-sebab meninggalnya masih kita telusuri. Kita masih melakukan pemeriksaan laboratoris secara forensik dilakukan pemeriksaan visum oleh dokter yang berkompeten di RS Polri Kramat Jati untuk mengetahui sebab kematian," ungkapnya.

Kemudian, sejauh ini sudah ada senior korban yang diamankan meski belum diketahui jumlahnya.

Polisi menyebut hanya saja ada 10 saksi yang sudah diperiksa.

Status Mahasiswa Terduga Pelaku Dicopot

Di sisi lain, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan (BPSDMP), mencopot status senior yang diduga sebagai pelaku kekerasan ini.

"Untuk terduga taruna pelaku, BPSDM Perhubungan akan langsung mencopot statusnya sebagai taruna agar tidak mengganggu proses hukum."

"Sementara bagi manajemen kampus dalam berbagai tingkatan yang terkait dan bertanggung jawab dan kooperatif terhadap proses penyidikan yang dilaksanakan Kepolisian sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Ketua STIP Jakarta Ahmad Wahid dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat.

Ahmad Wahid mengatakan, pihaknya sangat menyesal terkait dugaan tindakan kekerasan yang terjadi dan menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya Taruna Putu Satria Ananta Rustika.

Ia pun meminta seluruh BPSDMP perhubungan untuk lebih aktif melakukan pengawasan utamanya terhadap seluruh kegiatan taruna sebagai langkah pencegahan insiden tersebut di kemudian hari.

"Plt. Kepala BPSDMP menginstruksikan seluruh Kampus di lingkungan BPSDM Perhubungan, agar lebih meningkatkan pengawasan secara ketat seluruh kegiatan taruna dan pembinaan baik secara edukasi maupun peningkatan moral taruna-taruni sekolah tinggi di bawah pembinaan Kemenhub untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut ke depan sesuai dengan peraturan pola pengasuhan," terangnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul: SOSOK Putu Satria Mahasiswa STIP yang Diduga Meninggal Dianiaya Senior, Alumni SMAN 2 Semarapura.

(Tribunnews.com/Deni/Abdi/Nitis)(Tribun-Bali.com/Eka Mita Suputra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan