Kamis, 4 September 2025

Nasib Tragis Pengusaha Aksesori Dibunuh Istri dan Anak di Bekasi: Sempat Makan dan Belanja Bareng

Sehari sebelum pengusaha aksesori dibunuh, korban sempat mengajak istri dan anaknya makan dan berbelanja di mal

Editor: Erik S
TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Ahmad Wahyudi adik korban kasus suami dibunuh istri di Setu, Kabupaten Bekasi. Motif utama suami di Bekasi dihabisi istri dan anak perempuannya dibantu calon mantu ingin menguasai harta. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Sungguh keji perbuatan Juhariah (J) yang membunuh suaminya, Asep Saepudin (43). Juhariah membunuh Asep bersama-sama dengan anaknya Silvia Nur Alfiani (22) dan pacar Silvia bernama Hagistiko Pramada (HP).

Pembunuhan berencana tersebut terjadi di Kampung Serang, Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (27/6/2024) lalu. 

Padahal sehari sebelum dibunuh, Asep sempat mengajak istri dan anaknya makan dan berbelanja di mal. 

Baca juga: Ayah di Bekasi Tewas Dibunuh Istri, Anak dan Pacar Anaknya, Kapolres Ungkap Motif Para Pelaku

Ahmad Wahyudi adik kandung korban mengatakan, Juhariah dan Silvia Nur Alfiani bertingkah seperti biasa saja. 

"Semuanya biasa-biasa aja enggak ada masalah, malam sebelum kejadian juga mereka ke mal makan sama shopping," kata pria yang akrab disapa Yudi, Selasa (23/7/2024). 

Malam itu lanjut Yudi, korban bersama anak istrinya berangkat sehabis magrib ke mal menggunakan kendaraan pribadi. 

Sepulang dari mal, korban bermain bulutangkis bersama teman-temannya sehingga lelah dan terlelap. 

"Pulang dari mal dia main bulutangkis, pulangnya lelah kali ya terus tidur nah itu dieksekusi jam tiga atau setengah empat subuh," jelasnya. 

Ingin kuras harta korban

Ahmad Wahyudi menduga kasus istri bunuh suami tersebut karena para pelaku ingin menguasai harta korban.

Yudi mengatakan Asep sudah lama menikah dengan pelaku Juhariah alias J.

Pernikahan keduanya dikaruniai tiga anak, Silvia Nur Alfiani (22) serta dua adiknya masing-masing berusia 12 dan empat tahun.

"Pelaku udah nikah lama, menikah dari sama-sama bujangan sama lajang, anaknya tiga satu itu yang paling tua pelaku juga si Silvia anak kandungnya," kata Yudi.

Baca juga: Motif Pembunuhan Bos Aksesori di Bekasi, Istri, Anak, hingga Pacar Anak Rekayasa Kematian Korban

Yudi ragu jika motif utama pembunuhan terhadap kakaknya faktor ekonomi serta rasa sakit, karena faktanya tak seperti itu.

Kakaknya lanjut Yudi, merupakan wirausaha pembuat aksesoris seperti gelang, cincing, kalung dan semacamnya.

Usaha tersebut dijalani bersama dirinya, mempekerjakan puluhan orang yang dibayar borongan per proyek.

"Keseharian almarhum dia wirausaha, mempekerjakan borongan ibu-ibu puluhan atau bahkan ratusan," ungkapnya.

Melalui usaha tersebut, Asep bisa dikatakan berkecukupan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan sekolah anak-anaknya.

"Itu engga ada tuh motif ekonomi, soalnya almarhum kan kerja bareng sama saya, saya sangat tahu kondisi ekonomi dia," jelasnya.

Baca juga: Pengusaha Aksesori di Bekasi Sempat Lolos dari 2 Kali Usaha Pembunuhan Istri, Anak dan Pacar Anaknya

Menurut dia, motif utama pelaku ingin menguras harta benda korban dan menggunakan data dirinya untuk mengajukan pinjaman online.

"Kalau menurut saya ya karena pengen menguasai harta aja, kan dikuras, yang di transfer itu bukan cuma pinjol doang kan, tabungan pribadi pun habis tinggal Rp53 ribu," ucapnya.

Sedangkan untuk motif pelaku Silvia Nur Alfiani alias SNA dan kekasihnya Hagistiko Pramada alias HP, ikut dalam pembunuhan bukan karena sakit hati hubungan tak direstui.

Yudi memastikan, korban sudah cukup kenal dengan HP lantaran berpacaran lama dengan anak sulungnya SNA.

"Kenal banget (sama HP), udah 5 tahun pacaran, dari SMA pacarannya, ibarat sama sama anak pacar masalah tidak direstui juga itu saya juga mau klarifikasi, dia berhubungan sudah 5 tahun, saya pun tahu," tegas dia.

Asep Saepudin dibunuh di kediamannya di Kampung Serang, Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi pada Kamis (27/6/2024) dini hari.

Baca juga: 3 Fakta Bos Aksesori di Bekasi Dibunuh Istri dan Anaknya: Motif hingga Terancam Hukuman Mati

Awalnya, polisi mendapat laporan kematian Asep karena sakit. Tetapi, terdapat tanda-tanda mencurigakan bekas luka di tubuh korban.

Atas dasar itu, anggota keluarga yang tidak terlibat meminta kematian Asep diselidiki hingga terungkap fakta adanya pembunuhan.

Korban dibunuh dengan cara dianiaya, lehernya dicekik serta kepala dihantam menggunakan helm oleh ketiga tersangka.

Usai kasus ini terungkap, ketiga tersangka diringkus Polisi dan patut diduga melakukan tindak pidana pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP ancaman hukuman mati atau seumur hidup.

Penulis: Yusuf Bachtiar

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sehari Sebelum Dieksekusi, Korban Ajak Makan Pelaku ke Mal: Anak Istri Bertingkah Biasa Saja

dan

Suami di Bekasi Dihabisi Istri dan Putrinya, Adik Korban Duga Motif Utama Ingin Kuras Harta

Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan