Minggu, 17 Agustus 2025

Polisi Aniaya Ibu Kandung

Sosok Mantan Istri Aipda Nikson hingga Postingan Soal No Toxic and No Drama

Tak hanya postingan Aipda Nikson Pangaribuan (41) yang jadi sorotan, postingan mantan istri soal drama dan toxic juga dibahas netizen. 

Kolase TribunBogor
Mantan istri Aipda Nikson Pangaribuan, polisi bunuh ibu kandung di Bogor memposting curhatan di media sosial. Tak hanya postingan Aipda Nikson Pangaribuan (41) yang jadi sorotan, postingan mantan istri soal drama dan toxic juga dibahas netizen.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak hanya postingan Aipda Nikson Pangaribuan (41) yang jadi sorotan netizen.

Sosok mantan istri Aipda Nikson Pangaribuan (41), polisi yang tega bunuh ibu kandung pakai tabung gas melon 3 kilogram kini jadi sorotan.

Terlebih ada postingan mantan istri soal drama dan toxic.

Mantan istri Aipda Nikson seolah ingin memperlihatkan kalau dirinya kini sudah terbebas dari hal itu.

"No toxic and no drama," tulis RB lagi.

 

Sosok Mantan Istri Aipda Nikson

Aipda Nikson nekat menganiaya ibu kandungnya di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, pada Minggu (1/12/2024) malam hingga tewas diduga karena setres soal rumah tangganya yang retak.

Mantan istri Aipda Niskon berinisial RB berasal dari Ciamis.

Aipda Nikson Pangaribuan menikah dengan wanita berinisial RB pada tahun 2016 lalu.

Foto-foto pernikahannya dibagikan oleh Aipda Nikson di akun sosial medianya. 

Keduanya kemudian dikaruniai seorang anak laki-laki.

Namun pernikahannya kandas di tengah jalan dan keduanya memutuskan berpisah.

Adapun soal rumah tangga Aidpa Niskon dibongkar ketua RT, Hamid.

"Dia kan punya istri, punya anak, istrinya orang Ciamis, terus cerai," kata Ketua RT setempat, Hamid, dikutip dari YouTube tvOneNews, Selasa (3/12/2024).

Baca juga: Pak RT Bongkar Tabiat Aipda Nikson yang Hantam Ibunya Pakai Tabung Gas: Labil Seperti Orang Stres

Kendati begitu, Hamid menduga, Aipda Nikson Pangaribuan diduga stress setelah berpisah dengan sang istri.

"Dia bilang katanya, 'Pak RT saya dikerjain (mantan istri)'. Kemungkinan (stress karena keluarga)," ujar Hamid.

 

Curhat Mantan Istri: No toxic and no drama

Pada Juli 2024, RB sempat memposting foto dirinya sedang berada di sebuah ruangan mirip kantor polisi.

"I wont go home without you.... #myson," tulisnya.

Sementara, dalam postingan terakhirnya, RB membagikan momen dirinya liburan ke Badung, Bali.

Pada video itu, RB menuliskan caption soal drama dan toxic.

RB seolah ingin memperlihatkan kalau dirinya kini sudah terbebas dari hal itu.

"No toxic and no drama," tulis RB lagi.

 

Tabiat Aipda Nikson Versi Ketua RT

Ketua RT Hamid sebut Aipda Nikson seperti stres

Kata Hamid, Aipda Nikson memiliki sifat yang labil.

Bahkan Pak RT Hamid menyebut pelaku pembunuhan ibu kandung itu seperti orang depresi alias stres.

"Kalau pelaku emang, maaf ya, kayak stres. Kadang dia benar, kadang dia enggak, agak jauh dari rumah bapak 300 meter lah," akui Hamid.

Kendati demikian, Hamid mengaku tak mengenal lebih dalam soal sosok Aipda Nikson.

Namun belakangan muncul selentingan kabar bahwa Aipda Nikson kerap berbuat onar di lingkungan.

"Setahu bapak (pelaku) sama warga belum pernah cekcok, setahu bapak tapi, kan jauh rumahnya. Warga enggak lapor si Nikson gini-gini, biasa-biasa saja," imbuh Hamid.

Baca juga: Bunuh Ibu Kandung dengan Tabung Gas, Aipda Nikson Disebut Pernah Dirawat Berbulan-bulan di RSJ

Lebih lanjut, Hamid juga mengungkap fakta soal warung milik korban yang konon jadi tempat jual beli minuman keras.

Diungkap Hamid, warung korban sejatinya hanya menjual sembako dan kebutuhan sehari-hari.

"(Di rumah korban) jual sembako, yang bapak tahu sembako, kacang-kacang, ngemil begitu," terangnya Hamid.

 

Curhat Aipda Nikson soal Mantan Istri

Sementara, Aipda sebelum menganiaya ibu kandungnya, Aipda Nikson sempat curhat terkait mantan istrinya.

Pada obrolannya dengan Ketua RT, Aipda Nikson Pangaribuan diduga sedang stress dengan urusan rumah tangganya.

Ketua RT setempat, Hamid mengatakan, lima hari sebelum kejadian polisi bunuh ibu kandung di Bogor itu, ia sempat datang ke rumah pelaku.

Bahkan saat itu pelaku sempat curhat kepada Hamid soal rumah tangganya.

"Lima hari lalu bapak main ke rumah pelaku, dia nawarin kopi. 'Pak RT ngopi gak?' saya bilang 'gak usah repot-repot'. Ternyata dia bikinin kopi, ngobrol sekitar 30 menit," tutur Hamid.

Rupanya saat itu Aipda Nikson Pangaribuan curhat soal mantan istrinya.

Diketahui, Aipda Nikson kini sudah bercerai dengan sang istri.

"Dia kan punya istri, punya anak, istrinya orang Ciamis, terus cerai," kata Hamid.

"Dia bilang katanya, 'Pak RT saya dikerjain', kata dia, saya mah gak tahu," lanjut Hamid lagi.

Aipda Nikson Pangaribuan dan istrinya. Nikson membunuh ibu kandungnya di Cileungsi, Bogor, dengan memukulkan gas melon ke kepala. NIkson pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol Jakarta Barat untuk mengatasi masalah gangguan kejiwaannya.
Aipda Nikson Pangaribuan dan istrinya. Nikson membunuh ibu kandungnya di Cileungsi, Bogor, dengan memukulkan gas melon ke kepala. NIkson pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Grogol Jakarta Barat untuk mengatasi masalah gangguan kejiwaannya. (dok. Tribunnews Bogor)

Ia pun menduga kalau Aipda Nikson Pangaribuan sedang stress karena masalah tersebut.

"Kemungkinan (stress karena keluarga)," kata dia.

Sebab selama ini Hamid mengenal sosok Aipda Nikson Pangaribuan sebagai orang yang baik.

"Dia kayaknya stress, saya kenal baik sama dia dan ibunya. Selama ini dia dan ibunya dikenal baik," kata dia.

 

Kronologi Aniaya Ibu Kandung

Adapun korban bernama Herlina Sianipar (61) memiliki usaha warung kelontong di Cileungsi Bogor.

Sebelum menghabisi nyawa sang ibu, Nikson diketahui sempat cekcok.

Kendati begitu, emosi yang memuncak membuat Nikson Pangaribuan gelap mata hingga tak sadar jika setiap perbuatannya disaksikan langsung warga yang pada saat itu ingin belanja di warung.

Pada saat itu, warga sekitar yang tengah belanja di warung melihat anak pemilik warung mendorong ibunya hingga terjatuh ke lantai.

Setelah itu, sang anak mengambil tabung gas elpiji 3 Kilogram yang ada di warung dan memukulkannya ke arah kepala sang ini sebanyak tiga kali.

"Mengetahui hal tersebut kemudian saksi langsung melarikan diri karena takut, kemudian saksi memberitahukan kepada temannya dan menelpon temannya lagi," ucap Kapolsek Cileungsi Kompol Wahyu Maduransyah Putra, Senin (2/12/2024).

"Setelah itu ambulan dari kirab meluncur ke tempat kejadian dan membawa korban ke RS Kenari," sambungnya.

Aipda Nikson Pangaribuan (41), oknum polisi aniaya ibu kandung di Bogor terpaksa meratapi penyesalannya di bui.
Aipda Nikson Pangaribuan (41), oknum polisi aniaya ibu kandung di Bogor terpaksa meratapi penyesalannya di bui. (Kolase foto TribunnewsBogor.com/ist)

Setelah sampai di RS Kenari, korban dinyatakan telah meninggal dunia dan untuk pelaku melarikan diri menggunakan kendaraan Suzuki Pikap.

Sementara, tak selang lama polisi pun mengaku telah meringkus Nikson.

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan bahwa Nikson Pangaribuan telah diringkus.

"Sudah kita amankan bersama Propam Polda Metro Jaya dan saat ini sedang diperiksa juga," ujarnya kepada wartawan, Senin (2/12/2024).

AKBP Rio Wahyu Anggoro menuturkan hukuman untuk pelaku ditangani oleh Polres Bogor, sedangkan kode etiknya akan dilakukan sidang oleh Polda Metro Jaya.

Di samping itu, pria dengan dua melati emas di pundak itu mengatakan pihaknya sedang melakukan pendalaman dari perkara ini.

Ia memastikannya proses hukum terhadap kasus ini akan berjalan secara transparan.

"Saya tegaskan sekali lagi, saya tidak main-main terhadap kejadian ini, apalagi menyangkut ibu sendiri," ucapnya.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat pasal 351 ayat 3 KHUP atau pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun penjara. (tribun network/thf/TribunMedan.com/Tribunnews.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan