Selasa, 23 September 2025

Polisi Aniaya Ibu Kandung

Sering Kumat, Keluarga Harap Aipda Nikson Tak Dipecat, Minta Direhabilitasi hingga Sembuh

Keluarga berharap Aipda Nikson pelaku yang hantam kepala ibunya pakai tabung gas tidak dipecat melainkan direhabilitasi hingga sembuh. 

Tribun Bogor
(Kiri) warung tempat Aipda Nikson membunuh ibunya dan (kanan) Aipda Nikson. Keluarga berharap Aipda Nikson pelaku yang hantam kepala ibunya pakai tabung gas tidak dipecat melainkan direhabilitasi hingga sembuh.  

Bahkan, Rony mengatakan, ayah dari Nikson telah wafat enam bulan yang lalu akibat serangan jantung. 

Ia menduga, sang adik meninggal karena memikirkan kondisi anaknya yang merupakan anggota kepolisian aktif itu.

Aipda Nikson Pangaribuan (41), oknum polisi aniaya ibu kandung di Bogor terpaksa meratapi penyesalannya di bui.
Aipda Nikson Pangaribuan (41), oknum polisi aniaya ibu kandung di Bogor terpaksa meratapi penyesalannya di bui. (Kolase foto TribunnewsBogor.com/ist)

Meski demikian, ia menilai, hubungan Nikson dengan ibu kandungnya, Herlina, dalam kondisi yang sangat baik dan tidak pernah ada permasalahan sebelumnya. 

"Gejala sebelum kejadian (pembunuhan), Nikson itu dua minggu yang lalu, sudah marah-marah
terus, nonjokin lantai, ubin, dan mukulin meja. Di situ, kita jelas, bahwa si Nikson itu
penyakitnya sudah kambuh," jelas Rony, kepada Tribun Network.

Atas kondisi yang terjadi dengan Nikson, Rony berharap keponakannya dapat
direhabilitasi sambil menjalankan hukuman. 

"Bukan kemauan si Nikson jadi sakit. Bukan kemauan dia. Mohon Propam yang memeriksa dia nanti memikirkan seadil-adilnya sesuai dengan aturan. Maksud saya, permintaan keluarga kami, jangan sampai dia dipecat. Tolonglah direhab sampai dia sembuh," imbuh Rony.(tribun network/riz/dod)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan