Minggu, 21 September 2025

Viral di Media Sosial

Polisi Hormat ke Mobil Dinas yang Terobos Jalur TransJakarta, Dirlantas Justru Bilang Itu Lumrah

Kombes Pol Komarudin juga beralasan, bahwa petugas di lapangan lebih fokus mengurai kemacetan daripada menyetop langsung kendaraan pelanggar.

TikTok
MOBIL DINAS TEROBOS JALUR BUSWAY - Aksi polisi lalu lintas (polantas) memberi hormat ke mobil dinas pelat merah yang merobos jalur Transjakarta atau busway di Jakarta belum lama ini, viral di media sosial. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin menyebut aksi anak buahnya memberi hormat kepada kendaraan dinas adalah hal lumrah. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah video yang merekam dua polisi lalu lintas (polantas) memberi hormat kepada mobil dinas yang melintas di jalur TransJakarta alias busway, viral di media sosial. Aksi itu menuai kritik karena dianggap membiarkan pelanggaran tanpa tindakan hukum.

Dalam video yang beredar, tampak dua polantas berdiri di sisi jalur TransJakarta dan memberi salam hormat saat mobil dinas melaju di jalur khusus tersebut. Warganet mempertanyakan sikap aparat yang seharusnya menindak, bukan memberi penghormatan.

Menanggapi hal itu, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Komarudin menyatakan bahwa memberi hormat kepada kendaraan dinas adalah hal biasa.

“Kalau petugas memberikan hormat ke mobil dinas, saya kira itu hal yang lumrah-lumrah saja ya,” kata Komarudin, dikutip Minggu (8/6/2025).

Meski demikian, Komarudin menegaskan bahwa pihaknya tetap menindak pelanggaran lalu lintas melalui sistem tilang elektronik atau ETLE.

“Mau pelat hitam, mau pelat merah, itu sudah tercapture dan otomatis STNK-nya terblokir,” ujarnya.

Jika pelanggaran dilakukan oleh kendaraan dinas, Komarudin menyebut tindak lanjutnya akan diserahkan kepada institusi pemilik kendaraan.

“Kalau kendaraan Polri, diserahkan ke Propam. Kalau TNI, ke Polisi Militer,” jelasnya.

Baca juga: Viral Pengendara Mobil Cekcok Berujung Ditodong Pistol di Tol Cipularang, Dipicu Tak Terima Disalip

Kombes Pol Komarudin juga beralasan, bahwa petugas di lapangan lebih fokus mengurai kemacetan daripada menyetop langsung kendaraan pelanggar. Ia menyebut tindakan langsung bisa memicu konflik.

“Kalau disetop langsung, bisa muncul tawar-menawar, intimidasi, dan sebagainya,” ungkapnya.

Hingga kini, pihak kepolisian belum mengetahui lokasi pasti kejadian dalam video tersebut maupun identitas pejabat di dalam mobil dinas.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan