Jumat, 8 Agustus 2025

Bahaya Jaring Ikan Bekas yang Dibuang Sembarangan, Bisa Menjebak dan Membunuh Biota Laut  

Jaring ikan yang dibuang tak hanya mencemari perairan, tetapi juga bisa menjebak dan membunuh biota laut selama bertahun-tahun

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Erik S
Istimewa
DAUR ULANG JARING- Siswa SMPN 53 Kalibaru Jakarta Utara memperhatikan proses daur ulang jaring nelayan bekas atau ghost net menjadi bahan bernilai guna dalam sesi edukasi lingkungan pada Sabtu (21/6/2025).  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 60 siswa kelas VII dan VIII dari SMP Negeri 53 Kalibaru, Jakarta Utara, mengikuti edukasi lingkungan bertema pengelolaan limbah laut, khususnya jaring bekas atau ghost net.

Kegiatan ini digelar untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini, terutama bagi anak-anak nelayan yang tinggal di wilayah pesisir.

Para siswa dikenalkan pada fakta mencengangkan tentang pencemaran laut oleh ghost net—jaring ikan yang dibuang sembarangan ke laut dan sangat sulit terurai.

Baca juga: ABK di Banyuwangi Tewas Setelah Kakinya Tersangkut Jaring Ikan Hingga Terseret ke Dalam Laut

Limbah ini tak hanya mencemari perairan, tetapi juga bisa menjebak dan membunuh biota laut selama bertahun-tahun.

“Jaring ini sering mengganggu ekosistem karena tidak terurai dan membahayakan hewan laut,” kata Febrianto Zenny, fasilitator edukasi, dari Department Head Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pelindo, Sabtu (21/6/2025).

Tak sekadar menyampaikan ancaman lingkungan, para fasilitator juga memperlihatkan bahwa ghost net bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi.

Para siswa diperlihatkan hasil daur ulang berupa meja, kursi, bahkan bahan pondasi bangunan yang berasal dari jaring nelayan bekas.

“Kami ingin menunjukkan bahwa limbah pun bisa jadi cuan jika dikelola dengan benar,” tambahnya.

Wilayah Kalibaru dipilih sebagai lokasi edukasi karena memiliki tingkat pencemaran laut yang cukup tinggi dan komunitas nelayan yang aktif.

Selain sekolah, edukasi juga digelar di tingkat rumah tangga dan komunitas melalui pelatihan pengelolaan sampah dan penguatan bank sampah.

Baca juga: ADUPI Desak Regulasi Baru untuk Daur Ulang, Soroti Urgensi Inovasi dan Ekonomi Sirkular

Para penggagas program berharap, edukasi semacam ini dapat menanamkan kepedulian lingkungan sekaligus membuka jalan bagi solusi ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.

“Perubahan perilaku dan kesadaran harus dimulai dari generasi muda. Jika mereka paham sejak sekolah, masa depan laut Indonesia akan jauh lebih baik,” tutup Planning & Managing Manager CSR Program Pelindo, Bayu Widyafrasta.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan