5 Fakta Cuaca Berkabut di Bekasi yang Viral hingga Dijuluki ‘Bekaswiss’
Bekasi berkabut dan jadi viral dijuluki ‘Bekaswiss’. BMKG ungkap penyebabnya. Ini 5 fakta dan kesaksian warga soal cuaca sejuk itu.
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Fenomena cuaca tak biasa terjadi di Bekasi, Jawa Barat.
Kabut tipis menyelimuti sebagian wilayah kota sejak Minggu (29/6/2025), membuat suasana yang biasanya panas berubah menjadi sejuk dan mendung sepanjang hari.
Pemandangan yang langka ini membuat warganet ramai memperbincangkannya di media sosial dan menjuluki Bekasi sebagai “Bekaswiss”, plesetan dari negara Swiss yang terkenal akan pegunungan dan cuaca dinginnya.
Dari unggahan meme hingga komentar satir, cuaca berkabut di Bekasi mendadak menjadi perbincangan nasional.
Sejumlah pengguna X (dulu Twitter) bahkan menyebut Bekasi kini memiliki “longstanding policy of neutrality” hingga “industri tas mewah” layaknya Swiss.
Baca juga: BREAKING NEWS Warga di Bekasi, Depok dan Bogor Laporkan Kemunculan Kabut Tebal, Ada Fenomena Apa?
Di balik viralnya “Bekaswiss”, berikut lima fakta penting mengenai kabut yang menyelimuti Bekasi:
1. Viral di Media Sosial: Bekasi Seperti Swiss?
Awal mula viralnya kabut Bekasi datang dari unggahan akun X @TxtdariBekasy yang menyamakan Bekasi dengan Swiss. Unggahan tersebut berbunyi:
“Bekaswiss is famous for its breath-taking City scenery, luxury bag industry, delicious uduk, efficient public transport and its longstanding policy of neutrality.”
Pernyataan satir itu langsung menyita perhatian warganet. Dalam waktu singkat, kata “Bekaswiss” menjadi trending topic di berbagai platform media sosial.
Sejumlah video yang diunggah netizen memperlihatkan jalanan, rumah, dan gedung di Kota Bekasi diselimuti kabut tipis, dengan suasana yang tenang dan udara yang sejuk.
Kondisi ini sangat berbeda dengan kesan Bekasi yang biasanya panas, padat, dan berdebu.

2. BMKG Jelaskan Penyebab Kabut dan Udara Sejuk
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, memberikan penjelasan ilmiah mengenai munculnya kabut di Bekasi. Menurutnya, kabut terbentuk karena serangkaian faktor meteorologis yang mendukung.
“Hujan dapat menyebabkan suhu menjadi lebih sejuk dan kelembaban meningkat. Kelembaban yang tinggi dapat membuat udara terasa lebih dingin dan berkabut. Pergerakan angin juga membawa udara yang lebih sejuk dan lembap ke wilayah tersebut,” ujar Guswanto.
BMKG mencatat suhu di Bekasi berkisar 24 hingga 25 derajat Celsius pada siang hari, dengan kelembapan udara mencapai 92–96 persen.
Kondisi angin yang tenang — sekitar 0–4 mph — ikut mendukung terbentuknya kabut, terutama pada malam hingga pagi hari.
Baca juga: Ini Penampakan Asap Menyerupai Kabut yang Buat Heboh Warga Jakarta
3. Fenomena Tak Hanya di Bekasi, Tapi Juga Depok dan Bogor
Prakiraan Cuaca Bogor Senin, 11 Agustus 2025: Waspada Hujan Petir Siang, Sore, dan Malam Hari |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Serang Hari Ini, 11 Agustus 2025: Hujan Ringan Mendominasi Siang hingga Sore Hari |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Senin, 11 Agustus 2025, BMKG: Hujan Landa Jakarta di Pagi Hari |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Banjarmasin Senin, 11 Agustus 2025: Pagi Berawan, Siang Hujan Petir |
![]() |
---|
Meriahkan Kemerdekaan RI, TransJakarta dan Ribuan Warga Semarakkan Jalan Sehat Qutubul Amin Depok |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.