Berita Viral
Cerita 3 Wanita yang Melamar jadi Petugas PPSU Jakarta, Lulusan Sarjana Tapi Sulit Cari Kerja
Lowongan PPSU di DKI Jakarta terbuka untuk lulusan SD. Sejumlah sarjana ikut mendaftar karena kesulitan mencari kerja dan membatu ekonomi keluarga.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Dua wanita bernama Nabila (27) dan Febrina Nuranisa (32) melamar menjadi petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di wilayah Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Mereka merupakan lulusan S1 Akutansi dan memilih menjadi petugas PPSU karena belum mendapatkan pekerjaan.
Nabila mengaku sudah terbiasa beberes rumah sehingga tak kesulitan beradaptasi ketika bekerja sebagai PPSU.
Sementara Febriana ingin memanfatkan peluang yang ada meski tak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
"Sekarang ini kan memang lagi susah mencari pekerjaan, selagi ada peluang di depan mata ambil aja dulu," ucap Febrina, Jumat (4/7/2025), dikutip dari Wartakotalive.
Hal yang sama dialami ibu rumah tangga bernama Musarotun (29) yang melamar petugas PPSU di Kelurahan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Musarotun mengaku lulusan S1 Akuntasi sebuah perguruan tinggi di Jakarta.
Ia diminta untuk membersihkan sampah di selokan sebagai tes masuk PPSU.
Musarotun mengaku sudah lama menganggur sehingga ia ingin mencari pemasukan tambahan untuk kedua anaknya.
Wanita 29 tahun itu melamar PPSU bersama dua temannya.
Terlihat pakaian Musarotun kotor setelah membersihkan selokan, namun ia tak mau kalah dengan pelamar lain yang mayoritas laki-laki.
Baca juga: Lurah di Jaktim Dibebastugaskan usai Pinjam Rp17 Juta dari 3 Petugas PPSU, Wali Kota Angkat Bicara
“Alhandulillah dari tadi tesnya seru. Nyebur ke selokan juga enggak jijik,” katanya, Rabu (2/7/2025).
Ia berharap dapat lolos menjadi petugas PPSU karena hanya ada enam orang yang diterima.
“Sebelumnya saya ibu rumah tangga, ngurus-ngurus rumah. Daftar PPSU harapannya untuk kemajuan ekonomi keluarga,” lanjutnya.
Diketahui, gaji petugas PPSU Jakarta pada tahun 2025 berkisar di angka Rp5,3 juta per bulan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.