Hari Pertama Sekolah
2 Ayah Bahagia Antar Anak di Hari Pertama Masuk Sekolah, Begini Ceritanya
Arif dan Banu bahagia antar anak di hari pertama sekolah. Pemerintah dorong ayah ambil peran lewat Gerakan Nasional Pengasuhan Setara.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suasana pagi Senin (14/7/2025) terasa berbeda.
Selepas libur panjang semester, anak-anak kembali ke sekolah, memulai tahun ajaran baru 2025/2026.
Di berbagai daerah, para orang tua tampak antusias mengantar anak-anak mereka ke sekolah.
Di antara keramaian itu, kisah dua ayah, Arif (35) dan Banu (31), mencuri perhatian.
Keduanya bahagia bisa turut hadir di momen penting ini.
Bagi mereka, hari pertama masuk sekolah bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan kenangan berharga yang akan diingat anak-anak mereka seumur hidup.
Baca juga: Mendikdasmen Imbau Orang Tua Antar Anak Sekolah, Rano Karno Potong Tukin ASN Telat Ngantor
Arif: “Saya Ingin Putri Saya Punya Memori yang Baik”
Pagi itu, Arif sudah bersiap bersama sang istri untuk mengantar putri kesayangannya yang baru duduk di bangku kelas 1 SD.
"Hari ini putri saya kelas 1 SD, jadi saya ingin dia punya memori yang baik. Saya dan istri memang sengaja ingin mengantar anak hari ini. Dan mudah-mudahan bisa setiap hari mengantar anak ke sekolah," ujarnya dengan wajah sumringah.
Baginya, kehadiran orang tua, terutama ayah, bisa menjadi dorongan psikologis yang besar bagi anak di hari pertama sekolah—hari di mana banyak anak merasa canggung, takut, atau gugup menghadapi lingkungan baru.
Banu: Tukar Jadwal Kerja Demi Anak
Lain Arif, lain pula cerita Banu. Sebagai pekerja pabrik di Cikarang, waktu paginya sangat terbatas.
Namun, khusus hari ini, ia mengatur jadwal agar bisa masuk siang demi bisa mengantar anaknya yang masuk kelas 1 SMP.
"Semoga di hari pertama ini, anak saya bisa lebih giat belajar karena ada ayah dan ibu yang selalu mengantar ke sekolah," tutur Banu penuh harap.
Meski biasanya sang anak berangkat sendiri naik sepeda, ia memilih untuk hadir sebagai bentuk dukungan moral.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.