Jumat, 5 September 2025

Hari Pertama Sekolah

Akses 2 Sekolah Negeri Tangsel Diblokir Warga, Siswa Terpaksa Jalan 200 Meter Imbas Protes Domisili

Jalan utama dua sekolah negeri di Tangerang Selatan digembok warga imbas protes SMBP jalur domisili sejak Kamis (3/7/2025).

Penulis: Isti Prasetya
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUN TANGERANG/IKHWANA MUTUAH MICO
JALAN DITUTUP - Gerbang SMAN 6 Kota Tangerang Selatan dibuka sedikit oleh warga untu akses masuk pelajar, Senin 914/7/2025). Pagar sempat ditutup oleh warga yang kecewa karena anaknya tidak diterima melalui jalur SPMB akhirnya dibuka selebar 30 cm. 

"Anak saya sekolah di SMP Negeri 17 yang tidak ada masalah dengan warga. Tapi kami ikut kena dampaknya juga," ujar Yoyo, Senin (14/7/2025).

Menurutnya, hal serupa juga terjadi saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada hari Sabtu (12/7/2025) sebelumnya.

Diketahui, SMPN 17 hanya berjarak 20 meter dari SMAN 6 Tangerang Selatan dengan akses utama yang sama.

Menurut Yoyo, hari pertama masuk sekolah seharusnya menjadi momen istimewa bagi para siswa dan orangtua.

Namun, sejumlah orangtua siswa mengaku kecewa karena tidak diizinkan mendampingi anak mereka saat pertama kali masuk SMPN 17 Tangsel.

"Padahal ini momen yang sangat jarang. Apalagi hari pertama sekolah, yang seharusnya bisa didampingi, ini malah nggak bisa," ujar Yoyo.

Baca juga: Unik, MPLS di SMA Semarang Diikuti 5 Pasang Anak Kembar, Pihak Sekolah: Mungkin Baru Kali Ini

Orangtua siswa lain bernama Ratna juga mengeluhkan tindakan pemblokiran akses sekolah tersebut.

Dia berharap agar aparat atau dinas terkait turut memberi solusi agar kegiatan bersekolah siswa tidak terganggu.

"Mohon untuk lingkungan atau dinas untuk bisa dibuka sementara aksesnya karena kasian anak-anaknya juga ya di sini," ujar Ratna pada Senin (14/7/2025).

Sebab, menurut dia, penutupan ini menyebabkan kemacetan dan kesulitan bagi para orangtua yang hendak mengantar anak-anak mereka.

Ia mengungkapkan bahwa sejak pagi sudah terlihat kepadatan kendaraan dan banyak wali murid yang terpaksa menunggu di depan gerbang sekolah karena akses ditutup.

"Tadi dilihat juga banyak yang macet, kemudian banyak juga yang stay di depan. Mungkin bisa untuk dibuka akses jalan ke sekolahnya," sambungnya.

Ratna mengungkapkan bahwa momen hari pertama sekolah anak pertamanya seharusnya menjadi kenangan indah, namun, penutupan jalan memberikan kesan yang kurang menyenangkan.

"Harapannya, para orang tua bisa melihat akses dibuka karena ini hari pertama. Kesan pertama untuk anak-anak itu seharusnya ceria, tapi ternyata di depannya ditutup. Sedih juga sebenarnya," ungkapnya.

Dia mengaku sudah mengetahui sebelumnya bahwa gerbang akan ditutup karena sempat datang untuk melakukan pendaftaran ulang dan survei lokasi. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan