Minggu, 7 September 2025

Diplomat Muda Tewas di Menteng

Orang Tewas Kepala Dililit Lakban Terjadi di Banten 2024, Kasus Serupa Menimpa Diplomat Muda Arya

Penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39) masih menyisakan misteri.

Penulis: Hasanudin Aco
Dok.Istimewa
KEMATIAN DIPLOMAT MUDA - Tangkapan layar pada video CCTV yang menunjukkan aktivitas Diplomat Muda, Arya Daru, Senin (7/7/2025). Kamera pengawas itu menunjukkan jika Arya sempat membuang plastik hitam pada malam hari, sebelum ditemukan meninggal dunia Selasa (8/7/2025) pagi. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hampir sepekan berlalu, penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39) masih menyisakan misteri.

Arya Daru Pangayunan ditemukan  tewas di kosannya di Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025) lalu.

Hal ini  menimbulkan pertanyaan publik.

Apakah kematian Arya Daru Pangayunan disebabkan bunuh diri atau korban pembunuhan?

Lalu mengapa korban memilih metode yang tidak umum seperti melilit kepalanya dengan lakban, apalagi kamar terkunci dari dalam?

Lagipula jika kasus pembunuhan lalu  mengapa tidak ada tanda kekerasan?

Kasus tewas kepala dililit lakban pernah terjadi di Banten dan Thailand

Kasus seorang anak berinisial APH (5 tahun) yang mayatnya ditemukan dengan wajah dilakban terjadi di  Banten tahun 2024 lalu.

Mayat anak itu ditemukan di Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten pada Kamis  19 September 2024.

Polisi berhasil mengungkap kasus ini dengan menangkap pelaku penculikan dan pembunuhan.

Pelaku penculikan dan pembunuhan balita APH diketahui berjumlah lima orang. 

Kelima terduga pelaku itu saling mengenal satu sama lain atau merupakan keluarga.

Terkait motif pelaku menculik dan membunuh korban, polisi menduga terkait utang piutang.

Diketahui, ibu balita APH adalah penjual barang-barang yang bisa diutang.

Sebelum kejadian, keluarga korban juga sempat mendapat teror dan ancaman penculikan dan pembunuhan dari orang yang tidak dikenal.

Berdasarkan hasil otopsi, pihak kepolisian mengungkap alasan pelaku melilit wajah korban dengan lakban berwarna hitam.

Menurut polisi hasil pemeriksaan forensik telinga maupun mulut ditutup menggunakan lakban agar tidak berbau.

Terjadi juga di Thailand

Kasu serupa juga terjadi di Thailand.

Seorang remaja di Thailand  pada November 2020 lalu bunuh diri dengan cara membungkus kepalanya dengan lakban hingga menutupi seluruh wajah.

Seorang remaja 15 tahun di Nonthaburi (dekat Bangkok) ditemukan tewas di kamarnya dengan wajah dan kepala dililit lakban.

Persitiwa ini terjadi pada November 2020.

Polisi percaya ini sebuah bunuh diri, tanpa tanda kekerasan pihak lain.

Tidak ada luka, dan lakban serta gulungan isolasi ditemukan di dekat jasadnya.

Berita remaja bunuh diri tersebut diberitakan www.nationthailand.com.

Kasus serupa terjadi di Amerika

Jurnal forensik dari New York melaporkan dua pria (47 & 52 tahun) yang tewas akibat asfiksia karena hidung dan mulut ditutup lakban.

Salah satunya memiliki gangguan mental, yang lainnya depresi berat.

Investigasi menyimpulkan ini adalah tindakan bunuh diri .

Mengapa nyaris sepekan kematian diplomat muda  belum terungkap?

Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan.

Polisi mengedepankan metode scientific crime investigation (SCI) untuk mengungkap penyebab kematian ADP.

"Jadi, dari penyelidik masih menunggu hasilnya dari pemeriksaan laboratoris, yang sesuai dengan yang disampaikan oleh Bapak Kapolda," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (14/7/2025).

Metode SCI melibatkan penerapan pendekatan ilmiah dalam proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi bukti.

Kata dia metode ini mencakup berbagai disiplin ilmu forensik, seperti laboratorium forensik, kedokteran forensik, identifikasi forensik, dan psikologi forensik.

Reonald mengatakan penyelidik Polda Metro Jaya masih menunggu semua keterangan dari penyidik mulai dari hasil rekaman CCTV sampai hasil otopsi korban.

Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com

 

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan