Senin, 25 Agustus 2025

Reza Indragiri Ungkap Motif Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta di Bekasi

Reza Indragiri sebut penculikan Kacab Bank BUMN Ilham Pradipta mengerikan, tapi bukan pembunuhan berencana. Ini analisisnya.

Editor: Glery Lazuardi
KOMPAS.com/Karnia Septia Kusumaningrum
REZA INDRAGIRI - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri menyoroti kondisi jasad Ilham Pradipta dan menyebut aksi penculikan oleh debt collector sebagai kejahatan mengerikan tanpa perencanaan matang. 

Reza menyoroti kondisi jasad korban yang matanya ditutupi lakban lalu tangan dan kaki terikat lakban.

Kata Reza, lakban itu bisa menandakan soal niatan pembunuhan terhadap Ilham itu apakah benar-benar matang direncanakan atau spontan.

"Jasad korban ditemukan digeletakkan begitu saja. Kenapa lakban tidak sampai dilepas? kenapa korban tubuhnya tidak dihilangkan? ini mengindikasikan paling tidak empat orang itu punya niatan apa sesungguhnya? apa sungguh-sungguh ingin menghabisi?" ujar Reza Indragiri.

Meski telah mengurai asumsi soal bukan pembunuhan berencana, Reza tetap meminta kepolisian menganalisa keseluruhan kasus kematian Kepala Cabang Bank BUMN tersebut.

"Lakban itu di mata, di daerah kaki. Saya menganggap posisi lakban itu sebatas untuk melumpuhkan korban. Tutup mata supaya korban tidak tahu ada di mana. Kaki (dilakban) mungkin agar tidak melakukan perlawanan. Apakah empat orang itu sungguh-sungguh punya niatan untuk menghabisi korban sejak awal, ataukah ini penganiayaan yang mengakibatkan meninggal dunia?" pungkas Reza.

Pengakuan istri pelaku

Sementara motif penculikan dan pembunuhan masih misteri, sosok pelaku membuat publik terkejut.

Pasalnya, keempat pelaku yang nekat menghabisi nyawa Kacab Bank BUMN itu adalah debt collector alias penagih utang.

Belakangan terkuak pengakuan mengejutkan dari istri salah satu pelaku.

Di momen bersaman penemuan jasad Ilham, istri salah satu pelaku mengaku dikasih uang Rp8 juta dari suaminya.

Pengakuan tersebut diungkap Sella, Ketua RT tempat pelaku tinggal yakni di Johar Baru, Jakarta Pusat.

"Dia (istri pelaku ngaku) dapat uang itu, pagi-pagi pulang itu kejadian, (istri cerita dia) dapat uang Rp8 juta, katanya gitu," ungkap Sella dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Minggu (24/8/2025).

Namun setelah dikasih uang oleh suaminya, istri pelaku harus merelakannya.

Sebab saat para pelaku ditangkap oleh polisi di hari yang sama, uang tersebut langsung disita.

"(Uangnya) disita sama polisi, 'mana uangnya yang Rp8 juta?' katanya gitu kata polisi pas gerebek. Dia (istrinya) cerita nih," pungkas Sella.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan