Ada Unjuk Rasa Petani, Polisi Alihkan Arus Lalu Lintas di Sekitar DPR
Polisi melakukan rekayasa arus lalu lintas di sekitar gedung DPR RI imbas demo Petani, Rabu (24/9/2025).
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya melakukan rekayasa arus lalu lintas di sekitar Gedung DPR RI pada Rabu (24/9/2025) pagi.
Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Robby Hefados menjelaskan pengalihan arus lalin ini menyusul ada aksi unjuk rasa dari massa elemen petani dalam rangka Peringatan Hari Tani Nasional Tahun 2025.
"Untuk rekayasa lalin kami laksanakan karena masyarakat yang akan melaksanakan aksi demo pada hari ini cukup banyak," ucapnya kepada wartawan.
Kompol Robby menyebut rekayasa lalin dimulai dari pagi hari ini.
"Bagi masyarakat yang ingin mengarah ke Slipi kemungkinan besar sudah kami alihkan ke arah melalui Benhil jadi lewat Pejompongan," tuturnya.
Sementara itu masyarakat yang ingin ke arah Cengkareng bisa melalui Permata Hijau yaitu lewat Jalan Gerbang Pemuda dilanjutkan ke arah Patal Senayan.
"Lanjut ambil jalan ke arah Permata Hijau sampai ketemu Jalan Panjang," imbuh Robby.
Baca juga: Hari Tani Nasional, 8.340 Personel Gabungan Amankan Unjuk Rasa Petani di DPR dan Monas
Total personel Ditlantas yang turut mengawal jalannya aksi berjumlah 1.438 polantas.
Mereka tersebar di beberapa titik krusial kemacetan.
Diketahui, ribuan petani dari berbagai daerah akan menggelar aksi besar-besaran bertepatan dengan Hari Tani Nasional, Selasa (24/9/2025).
Mereka menilai pemerintah telah gagal menjalankan agenda reforma agraria yang diamanatkan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960.
Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika mengatakan, sekitar 12 ribu petani bakal berangkat ke Jakarta untuk menuntut penyelesaian 24 masalah struktural agraria dan sembilan langkah perbaikan.
"Melalui aksi ini, para petani akan menyampaikan sembilan tuntutan perbaikan atas 24 masalah struktural (krisis) agraria akibat 65 tahun UUPA 1960 dan agenda reforma agraria yang tidak dijalankan lintas rezim pemerintahan,” kata Dewi dalam keterangan tertulisnya dilansir, Selasa (24/9/2025).
Baca juga: 25 Link Twibbon Hari Tani Nasional 2025, Simak Sejarah dan Cara Mudah Unggah di Sosmed
Dewi menjelaskan, selain di Jakarta, aksi serupa juga digelar serentak di berbagai daerah dengan melibatkan sekitar 13 ribu petani lainnya.
Lokasi aksi tersebar di Aceh Utara, Medan, Palembang, Jambi, Bandar Lampung, Semarang, Blitar, Jember, Makassar, Palu, Sikka, Kupang, hingga Manado.
Di ibu kota, massa petani bersama elemen buruh, mahasiswa, dan gerakan masyarakat sipil akan bergerak menuju Gedung DPR RI.
Massa berasal dari sejumlah organisasi tani, di antaranya Serikat Petani Pasundan dari lima kabupaten di Jawa Barat, Serikat Petani Majalengka, Serikat Pekerja Tani Karawang, Pemersatu Petani Cianjur, Paguyuban Petani Suryakencana Sukabumi, Pergerakan Petani Banten, serta Serikat Tani Mandiri Cilacap.
Sejarah Singkat Hari Tani Nasional
Hari Tani Nasional diperingati setiap tanggal 24 September sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan para petani yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan bangsa.
Peringatan ini bertepatan dengan disahkannya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960, yang menjadi tonggak penting dalam reforma agraria
Hari Tani Nasional ditetapkan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden No. 169 Tahun 1963.
Tujuannya: menghormati jasa petani dan mendorong keadilan agraria.
UUPA 1960 menegaskan bahwa tanah dan kekayaan alam dikuasai negara untuk kemakmuran rakyat.

Makna dan Tujuan Hari Tani Nasional:
Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya peran petani dalam pembangunan nasional.
Mendorong reforma agraria yang adil dan berkelanjutan.
Menjadi momentum refleksi terhadap kebijakan pertanian dan kesejahteraan petani
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.