
“Tak mudah membuat permukaan lintasan. Di Indonesia belum pernah ada lintasan dilewati dengan kecepatan melebihi 250 km/jam. Ini bisa sampai 300 km/jam bukan hanya jalan lurus tapi juga tikungan,” kata Priandhi
“Ibaratnya kalau kita menulis di kertas lalu disetip terus-terusan pasti kertasnya bolong. Lintasan juga mungkin terkikis. Mungkin ketika itu ada banyak faktor, cuaca, dll yang membuat kualitasnya tidak sebagus sekarang,” jelasnya.
Beberapa hal lain yang terus dibenahi memasuki pekan balapan adalah hal-hal minor berupa cat warna merah-putih di kerb dan cat hijau di run-off area.
Selain itu tembok dibersihkan dan juga ada beberapa titik yang dikasih global branding, yakni sponsor-sponsor yang bekerja sama dengan Dorna di seluruh event Kejuaraan Dunia MotoGP.
Namun, Priandhi mengatakan syarat utama homologasi adalah lintasan.
“Paling penting aspal, lainnya hanya beautifikasi. Kami optimistis bisa dapat homologasi grade A dan penyelenggaraan MotoGP aman.”
Baca juga: Sempat Dikeluhkan Pebalap MotoGP, Trek Sirkuit Mandalika Rampung Diaspal Ulang
“Semoga penonton dan masyarakat Indonesia mendukung keberadaan MotoGP 2022 demi Indonesia lebih dikenal di mata dunia,” pungkasnya.