Rabu, 1 Oktober 2025

Teroris Ditangkap

Ditanya Data, Sekretariat JAT Terus Berkilah

Sudah dua tahun menghuni dan menetap di Sekretariat Jamaah Anshar Tauhid, mereka tidak pernah mau memberikan data dan informasi terkait kegiatan pengajian mereka. Termasuk melaporkan data-data penghuni yang menetap di dalamnya.

Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Sudah dua tahun menghuni dan menetap di Sekretariat Jamaah Anshar Tauhid, mereka tidak pernah mau memberikan data dan informasi terkait kegiatan pengajian mereka. Termasuk melaporkan data-data penghuni yang menetap di dalamnya.

Demikian diungkapkan Ketua RT 007/03 Kelurahan Pejaten Barat, Kecamatan Pasar Minggu Moechtar Saleh kepada Tribunnews.com, Jumat (7/5/2010).

"Tolonglah datanya berikan kepada saya, kegiatannya apa, siapa yang mengaji dan apa materinya," ujar Moechtar.

Namun demikian, Moechtar mengatakan mereka tidak mau memberikan datanya sampai sekarang. Moechtar sendiri tidak mengetahui siapa saja yang menghuni di sekretariat tersebut.

"Itu saya minta ke Andriansyah, kepala rumah tangga di situ. Andriansyah yang sering ketemu kami," ujarnya.

Dikatakan Moechtar yang sudah 15 tahun menjadi ketua RT tersebut dirinya selalu meminta Andriansyah setiap kali datang ke rumahnya untuk membayar uang iuran warga untuk kebersihan dan keamanan. Namun tetap saja permintaan Moechtar tak digubrisnya.

Tapi, Moechtar mengakui bahwa penghuni sekretariat semuanya baik, meski tertutup dan tidak mau bergaul dengan warga. Pertama kali tahu rumah nomor 65 sekretariat JAT, Moechtar sendiri sudah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Koramil, Babinsa, Polsek, Lurah dan sebagainya.

Seperti diketahui, Kamis (6/5) sore, aparat polisi dari Densus 88 menangkap beberapa orang yang diduga pelaku tindak terorisme. Moechtar membenarkan dirinya ada di lokasi. Karena gelap, Moechtar tidak bisa memastikan berapa yang ditangkap.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved