Penahanan Susno
Baliho Dukung Susno dari Lereng Merapi Gunung Dempo
Ormas Masyarakat Bersatu (Mabes) Kota Pagaralam bersama LSM Jaga Rawat Lingkungan (Jaring) melakukan aksi damai untuk mendukung Komjen Pol Susno Duadji di Lereng Merapi Gunung Dempo.

TRIBUNNEWS.COM, PAGARALAM - Ormas Masyarakat Bersatu (Mabes) Kota Pagaralam bersama LSM Jaga Rawat Lingkungan (Jaring) melakukan aksi damai untuk mendukung Komjen Pol Susno Duadji di Lereng Merapi Gunung Dempo.
Aksi ini merupakan aksi lanjutan 'Malam Seribu Lilin' yang dilakukan beberapa waktu lalu untuk mendukung mantan Kabareskrim Susno Duadji. Pembentangan baliho yang bergambar Susno Duaji berukuran 3 M X 5 M merupakan simbol reformasi hukum telah bergulir dari puncak Dempo, sesuai perkataan Susno Duadji.
Dinginnya udara di Gunung Dempo tak mengurangi semangat pendukung
Susno dari Kota Pagaralam untuk membentangkan baliho bergambar Susno Duadji di lereng merapi dengan ketinggian 3173 diatas permukaan laut (DPL). Mereka yang berangkat adalah Sepri, Holdi, Iwan, Wandi dari Mabes dan Jaring, ditambah lima wartawan yang ingin mengabadikan momen ini (Sripo -- group Tribunnews.com, Global TV, Harian Kota Pagaralam Besemah).
Tim ini berangkat Senin (17/5/2010) dan tiba di puncak Gunung Dempo yang berketinggian 3159 DPL, tepat Selasa (18/5/2010) pukul 00.00. Sebelum berangkat, tim dilepas oleh Sekretaris Mabes Handoko bersama anggota Mabes lainya.
"Pendakian ini merupakan simbol dukungan kita atas reformasi
hukum dan pemberantasan markus yang dilakukan oleh Susno Duadji," kata Handoko di sela-sela pelepasan. Ia menambahkan timnya memilih memasang baliho di puncak Gunug Dempo sesuai perkataan Susno tentang bola reformasi telah bergulir dari puncak Gunung Dempo.
Setelah mencapai puncak, tim melanjutkan perjalanan menuju lembah Dempo yang berada di antara puncak Dempo dan puncak merapi Dempo. Keesokan harinya mereka melanjutkan pendakian ke Merapi dan melakukan pembentangan baliho di lereng Merapi, Selasa (18/5/2010).
Ketua tim, Sepri, menjelaskan sangat senang bisa berpartisipasi
dalam acara ini. "Ini merupakan wujud dukungan kita terhadap
penegakan hukum di Indonesia," jelas Sepri yang juga merupakan
tim SAR Gunung Dempo. Setelah melakukan pembentangan, tim menyempatkan berziarah ke
beberapa makam yang berada di pinggiran kawah Merapi, lalu turun menuju lembah untuk melakukan persiapan kembali ke Pagaralam. Perjalanan pulang melalui jalur tenggah ditempuh dalam waktu tiga
jam perjalanan.
Perjalanan Lancar
Sebelum pendakian, di Kota Pagaralam cuaca sangat tak mendukung, hujan dan angin kencang telah menguyur kota Pagaralam sejak pagi hingga sore hari. Namun selama perjalanan tim tidak mengalami halangan berarti, baik berupa badai, maupun hujan. Langkah demi langkah diayunkan dengan pasti meniti jalan yang penuh akar dan bebatuan untuk menuju puncak Dempo.
Beberapa jalan terjal berupa tebing yang cukup curam dan berair berhasil dilalui dengan bantuan cahaya senter. Sebelum mencapai puncak, tim berziarah ke makam juru kunci yang berada di tengah-tengah jalur tersebut."Ini makam juru kunci sekaligus pembuka jalur," jelas jelas Iwan sembari menunjuk makam yang berada di pinggir jalur bebatuan itu.