Penangkapan Petugas DKP
Asriadi Tak Sempat Rayakan Ultah Anak
Asriadi terpaksa harus dirujuk ke Jakarta untuk melakukan perawatan. Keluarga pun memutuskan agar kepala Asriadi dirontgen di Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Penangkapan tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan Kepri menimbulkan luka mendalam bagi keluarga korban. Terutama keluarga Asriadi yang mengalami luka di bagian kepala akibat penyaniayaan polisi Malaysia. Asriadi terpaksa harus dirujuk ke Jakarta untuk melakukan perawatan.
Nining, istri Asriadi mengaku terkejut ketika pertama kali melihat luka di bagian kepala suaminya saat diundang jamuan makan malam di Hotel Planet Nagoya.
Nining sempat menanyakan penyebab luka itu, suaminya menjawab karena terjatuh. Nining tetap tidak percaya, dia baru tahu setelah teman suaminya bilang kalau Asriadi sempat mengalami penganiayaan oleh polisi Malaysia.
"Saya sempat kaget, siapa yang nggak khawatir luka di bagian kepala itu sangat bahaya. Makanya biarlah abang berobat ke Jakarta. Biar dirontgen kepalanya."
"Luka di bagian kepala itu sangat rawan. Kalau dibiarkan, bisa bertambah parah. Makanya biarlah suami saya berobat ke Jakarta," ujar Nining saat ditemui di rumahnya di Blok C2 Lama, Nomor 90, Kavling Saguba, Rabu (18/8/2010).
Sejak suaminya ditahan oleh polisi Malaysia Nining tak henti-hentinya berdoa. Shalat Tahajud dipajatkan. Pintanya hanya satu, suaminya bisa selamat dan menghirup udara kebebasan.
Bayang-bayang akan kekejaman siksaan hukum Malaysia terus menggeluti pikiranya."Teman-teman di tempat saya mengajar justru yang khawatir. Mereka bilang kalau hukuman di Malaysia sana kejam. Ada hukum cambuknya, kalau di Singapura ada yang disuntik," ujar Nining.
Nining mengaku, usai dibebaskan Asriadi belum pernah menginjakkan kaki ke rumah. Kesibukannya menerima kedatangan para pejabat yang ingin melihat kondisi dan krinologis peristiwa yang dialaminya.
Bahkan Asriadi pagi tadi harus diberangkatkan ke Jakarta atas perintah Fadel Muhamad.
Kesibukan inilah yang membuat Asriadi rela tidak merayakan hari ulang tahun Gusmariady Hidayat, anak bungsungnya yang berulang tahun di usia ke 9, pada tanggal 19 Agustus 2010.
"Besok rencana Ade ulang tahun. Dia bilang ke ayahnya bagaimana dengan perayaan ulangtahunnya. Ayahnya bilang nanti setelah dari Jakarta akan dirayakan. Kasihan Ade, tapi gimana lagi ayahnya ada tugas negara. Anak-anak gembira melihat bapaknya sudah dibebaskan," ujar Nining.
Nining sengaja mengajak dua anaknya Dea Riady Hidayat (13) dan Gusmariadi Hidayat (9),lantaran sejak Jumat belum melihat ayahnya.
Begitu melihat ada perban di kepala ayahnya, Dea langsung menanyakan penyebab luka itu. "Bapak kenapa kepalanya kok di perban?," ujar Nining meniruh ucapan Dea.
Jawaban polos dari anak sulungnya ini membuat hati Asriadi sedih. Secara spontan Asriadi menjawab, luka itu karena terjatuh