Senin, 10 November 2025

Penangkapan Petugas DKP

Yudhi Kurnain: Itu Diplomasi "Sontoloyo" Namanya

Pasca terjadinya pertukaran 7 nelayan illegal fishing Malaysia dengan 3 petugas KKP Kepri menimbulkan banyak kekecewaan.

Editor: Iswidodo
zoom-inlihat foto Yudhi Kurnain: Itu Diplomasi
TRIBUNNEWS.COM/BIAN HARNANSA
Benteng Demokrasi Rakyat Indonesia (Bendera) melakukan aksi bakar bendera Malaysia di Sekretariat Bendera, Jalan Diponegoro Jakarta, Selasa (17/8/2010). Pembakaran bendera Malaysia sebagai bentuk protes keras terhadap Malaysia yang melakukan pengkapan terhadap tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia.
Laporan Tribun Batam, Iman suryanto

TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Pasca terjadinya pertukaran 7 nelayan illegal fishing Malaysia dengan 3 petugas Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kepri menimbulkan banyak kekecewaan berbagai kelompok di Indonesia. Karena upaya diplomatik yang ditempuh dengan pertukaran nelayan dengan petugas DKP itu salah kaprah dan melecehkan martabat bangsa Indonesia.

"Diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia melalui Konsulnya itu salah fatal dan sebagai diplomasi Sontoloyo," kata Yudhi Kurnain anggota DPRD Batam dari PAN, Rabu (18/8/2010).

Yudi yang membidangi komisi II di DPRD Batam mengatakan, apa yang telah dilakukan oleh Malaysia sangat jauh dari faedah-faedah kerumpunan Melayu yang selama ini sangat diagung-agungkan oleh mereka.

"Apa yang telah dilakukan oleh Malaysia terhadap kita, tidak bisa diberi ampun, mana mungkin 7 tersangka bisa dibarter dengan 3 petugas KKP yang sedang melakukan penangkapan terhadap mereka," jelas Yudhi di gedung  DPRD Batam.

Kita juga meminta agar pemerintah pusat bisa bertindak tegas untuk segala urusan yang berkait dengan Malaysia karena salama ini Indonesia dinilai sangat lemah dan 'melempem" bila berhadapan dengan Malaysia. Sehingga Malaysia mudah mengklaim apa yang ada di Indonesia menjadi milik mereka.

"Banyak kasus yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia yang saya nilai sangat lemah dalam bidang diplomasi namun untungnya negara luar selain Malaysia itu sendiri telah mengakuinya, kalo itu merupakan milik Indonesia," jelasnya.

Beberapa kasus yang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia antara lain, masalah Sebatik, Reog Ponorogo, Amabalat, Lagu Rasa Sayange hingga lagu Indonesia Raya yang diplesetkan.

"Untungnya kita mempunyai beberapa bukti-bukti yang lengkap mengenai hal tersebut," kata Yudhi .

Untuk itu, Yudhi juga meminta agar masalah batas wilayah terotorial kedua negara yang menjadi pemicu insiden KKP dengan Marine Police Malaysia  harus segera diselesaikan karena hingga saat ini belum ada kesepakatan terkait batas wilayah. Perlu adanya dialog yang bisa membahas hal itu agar insiden serupa tidak terjadi lagi. (*)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved