Kamis, 9 Oktober 2025

Sidang Susno

Tangis AKP Sumartini Meledak saat Cium Tangan Susno

Terdakwa kasus mafia hukum kasus Gayus Tambunan, AKP Sri Sumartini menyambangi Susno Duadji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Juang Naibaho
zoom-inlihat foto Tangis AKP Sumartini Meledak saat Cium Tangan Susno
Tribunnews.com/Yogi Gustaman
Mantan Kabareskrim Susno Duadji dikalungi bunga saat tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (29/9/2010). Susno akan menjalani sidang perdana kasus gratifikasi dan dugaan korupsi dana pengamanan Pilkada Jabar.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vanroy Pakpahan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus mafia hukum kasus Gayus Tambunan, AKP Sri Sumartini menyambangi mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji sesaat setelah jenderal bintang tiga itu menempati ruang tahanan anak Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tangis Sumartini meledak saat mencium tangan mantan atasannya saat di Bareskrim Polri tersebut.

Susno ditempatkan di ruangan tersebut sembari menunggu sidang terhadap dirinya dimulai. Sumartini yang memakai jaket dan kemeja hitam serta rok dengan warna nyaris serupa mendatangi Susno setelah Susno merampungkan kegiatan menerima salam dari tim penasihat hukum dan anggota LPSK, Lily Pintauli. "Kita kesini karena Pak Susno masih dalam perlindungan kita," ujar Pintauli, di PN Jaksel, Selasa (29/9/2010).

Sementara Sumartini langsung menangis tersedu-sedu saat dirinya masuk ke ruang tahanan dan melihat sosok gempal bersafari abu-abu yang dahulu atasannya di Bareskrim.

Sesekali Sumartini menyeka air mata yang membasahi pipinya. Matanya memerah meluapkan kesedihan melihat mantan pimpinannya berdiri di depannya untuk bersiap disidangkan. Tangan kanan Sumartini pun menyambut tangan Susno dan mencium tangan pria asal Pagar Alam itu seperti dalam gerakan "sungkem" ala masyarakat Jawa.

"Saya minta maaf Pak. Sudah buat Bapak susah," ujar Sumartini lirih sembari terus terisak. Bibirnya dibebankannya untuk menahan keluar luapan kesedihannya yang terlalu besar melihat sosok Susno.

Hanya itu yang bisa dilakukan Sumartini. Hanya beberapa detik. Namun itu mampu membuat Susno dan belasan orang yang ada disitu untuk sontak terdiam dan berhenti dari canda tawa silaturahmi mereka. Setelahnya, Sumartini pun keluar didampingi oleh Husni Maderi, sepupu sekaligus penasihat hukum Susno.

Sementara Susno, yang ditinggalkan Sumartini dengan sigap mengeringkan butiran air mata tersisa dari Sumartini di punggung tangannya dan kemudian memberi kesempatan kepada awak media mengabadikan gambarnya. "Sudah ya, sudah. Sekarang saya dan kuasa hukum mau koordinasi dulu, mau bicara dulu," katanya.

Susno tiba sekitar pukul 10.30 WIB. Saat kedatangannya, suasana ricuh akibat aksi dorong-dorongan wartawan yang hendak mengambil gambar Susno dan memintai komentarnya perihal sidang perdananya hari ini dengan petugas polisi pengawal Susno dari Mako Brimob dan PN Jaksel serta Kejari Jaksel, yang hendak mengamankan jalan mantan Kapolda Jawa Barat itu.

Beberapa fotografer terjatuh akibat aksi dorong-dorongan yang sudah terjadi sejak Susno turun dari mobil. Puncaknya, satu kaca nako di Pos Bantuan Hukum Ikadin Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pecah.

Setelahnya Susno enggan mengomentari agenda persidangannya hari ini. Termasuk soal tuduhan menerima suap dalam penanganan kasus Arowana yang ditimpakan Polri kepadanya.

"Saya nggak dendam. Hidup ini tidak ada dendam. Kenapa harus dendam-dendaman," katanya lagi saat dimintai komentarnya apakah dirinya dendam terhadap Sjahril Djohan yang terus memojokkannya dalam jalannya persidangan mafia hukum kasus Gayus.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved