Minggu, 21 September 2025

Bom Bunuh Diri Cirebon

Al Chaidar: Pelaku Bom Cirebon Bukan dari JI

Pelaku bom bunuh diri di masjid Mapolresta Cirebon bukan berasal dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) atau kelompok jihad islam

zoom-inlihat foto Al Chaidar: Pelaku Bom Cirebon Bukan dari JI
TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bahrul Alam dan Kapusdokes RS Polri Kramat Jati Polri Brigjen Pol Musaddeq Ishaq saat mengumumkan ciri pelaku bom bunuh diri di Cirebon.
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Jafaruddin

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE – Pelaku bom bunuh diri di masjid Mapolresta Cirebon, Jumat (15/4/2011), bukan berasal dari kelompok Jamaah Islamiyah (JI) atau kelompok jihad islam lainnya. Kemungkinan besar pelakunya adalah oknum elit yang merasa sakit hati dengan institusi kepolisian.

Pernyatan tersebut disampaikan pengamat teroris, Al Chaidar menjawab sejumlah pertanyaan siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara, Sabtu (16/4/2011) di Lhokseumawe. Dalam kesempatan itu, Al Chaidar memberi materi tentang Posisi Sipil dan Militer Dalam Sistem Demokrasi Indonesia.

“Saya tak yakin pelakunya dari kelompok jihad. Karena kelompok jihad tidak melalukan bom bunuh diri itu seperti masjid, karena mereka menghormati masjid, jadi aneh kalau ada aksi yang demikian. Saya melihat lebih mengarah oknum elit berkompeten yang tak senang dengan polisi,” katanya.

Sebab lain kata Chaidar, karena bom yang digunakan pelaku selain jenis kecil juga jenis low explosive (daya ledak rendah). Sedangkan biasa kalau yang digunakan kelompok jihad, meski ukurannya kecil, tapi memiliki daya ledak  sangat tinggi.

“Karena bom bunuh diri bukan pekerjaan mudah, karena itu biasanya kelompok jihad benar-benar mempesiapkan dengan baik targetnya. Di sisi lain yang bom bunuh diri di Cirebon juga sudah pernah terjadi di kawasan yang bukan target kelompok jihad,” kata Al Chaidar.

Diantaranya, rinci Chaidar, bom serupa pernah terjadi di Masjid Istiqlal tahun 1998, kemudian di Masjid Agung Yogyakarta tahun 2000 lalu, di Sumatera Barat.

Ditanya apa tujuan dari bom bunuh diri tersebut, Dosen Universitas Malikussaleh menyebutkan, untuk memperingatkan institusi kepolisian. Dan ini kemungkinan akan terus terjadi jika ada perubahan.

“Maksud saya tak hanya polisi saja yang dilibatkan dalam mengatasi persoalan seperti teroris, tapi juga TNI, apalagi TNI sebelumnya memiliki peran yang besar di Indonesia,” katanya.

Sementara itu Koordinator Sekolah Demokrasi Edi Fadhil menyebutkan, dengan adanya materi tersebut siswa demokrasi diharapkan mampu memahami posisi militer dalam pentas demokrasi serta memahami agenda reformasi militer.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan