Bom Bunuh Diri Cirebon
Pramono: Banyak Orang Seperti Syarif Bebas Berkeliaran
Sosok seperti Mohammad Syarif, pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikro Polres Cirebon diprediksi masih akan
Editor:
Anwar Sadat Guna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok seperti Mohammad Syarif, pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikro Polres Cirebon diprediksi masih akan muncul lagi di masa mendatang. Hal tersebut dinilai akan sangat membahayakan.
"Saya melihat dari gambar-gambar yang ada, bukan hanya Syarif. Ada beberapa orang yang memiliki pemikiran seperti itu dan ini membahayakan bagi kehidupan kita sehingga harus ada tindakan preventif. Tindakan seperti radikalisme itu tidak boleh," ujar Wakil Ketua DPR, Pramono Anung saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Senin (18/4/2011).
Pramono melihat, rangkaian bom Cirebon tidak terlepas dari proses radikalisasi yang terjadi pada seseorang ketika Mohammad Syarif menjadi pelaku ketika datang ke Jakarta di sidang Baasyir.
"Itu memperlihatkan aparat sudah melakukan tindakan. Harusnya polisi pro-aktif melakukan tindakan pencegahan terhadap yang bersangkutan," jelasnya.
DPR sendiri, lanjut Pranono, sangat mengutuk tindakan tersebut.
"Pemerintah yakni polisi harus bertindak tegas, tak boleh ada keragu-raguan. Ini mencoreng. Memukul lembaga Polri yang selama ini dalam persoalan terorisme, yakni densus 88 dianggap berhasil. Tapi ini kan dilakukan dalam Polresta Cirebon sehingga harus ada tindakan tegaslah dan kemudian tindakan preventif. Melakukan pengamatan kepada orang yang memiliki karakter dan perilaku orang yang sama dengan Syarif," jelas Pramono.
Selain itu, Pramono juga meminta intelijen harus diperkuat. "Tapi bukan berarti intelijen bisa memanggil orang tujuh hari seperti yang diusulkan pemerintah," tandasnya.