Bom Bunuh Diri Cirebon
Kapolresta Cirebon Masih Dirawat di Ruang ICU RSPP
Tim dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sudah berhasil melakukan operasi pengangkatan mur dari tubuh,
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tim dokter Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) sudah berhasil melakukan operasi pengangkatan mur dari tubuh, Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco. Namun dirinya masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU (Intensive Care Unit).
"Masih di ruang ICU belum dipindah ke ruang perawatan lain," kata humas RSPP, Titik Wahyuni ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (19/4/2011).
Titik belum mengetahui kapan AKBP Herukoco akan dipindah ke ruang perawatan biasa. Hal itu harus dilakukan dengan persetujuan tim dokter yang menangani. "Tim dokter terus melakukan pemantauan," katanya.
Herukoco adalah satu korban terparah dari 30 korban ledakan bom bunuh diri Muchamad Syarif (32 th) di masjid Adz-Zikro, Komplek Mapolresta Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (15/4/2011) siang. Puluhan serpihan bom tersebut menancap di tubuhnya. Kurang lengkapnya peralatan medis dan parahnya luka yang dialami, membuat kepolisian harus menerbangkan Herukoco ke RS Pusat Pertamina, Jakarta, pada Minggu (17/4/2011).
Titik juga mengaku tidak ada permintaan khusus Kapolresta Cirebon itu kepada pihak rumah sakit. "Kapolres mengikuti semua aturan di RS, kalau untuk makanan dia menjalani semua yang diberikan tim medis," ujarnya.
Dirinya menambahkan AKBP Herukoco kini dalam kondisi baik dan sudah berkomunikasi dengan tim dokter serta keluarga. "Kondisinya baik, dia ditemani keluarganya terus. Tetapi saya belum tahu sampai kapan Kapolres dirawat di sini karena masih dilakukan pemantauan," imbuhnya.