Minggu, 21 September 2025

Bom Bunuh Diri Cirebon

Penjaga TPU Pondok Rangon Belum Bertemu Keluarga Teroris

Petugas Pelayanan Pemakaman di TPU Pondok Rangon, Yoyok mengaku, hingga kini belum bertemu keluarga teroris

Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Penjaga TPU Pondok Rangon Belum Bertemu Keluarga Teroris
istimewa
Seorang tewas diduga pelaku bom bunuh diri di Dalam masjid At Takwa Komplek Mapolres Cirebon, Jawa Barat, jumat (15/4/2011)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie Usman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemakaman pelaku bom bunuh diri Cirebon, Muchamad Syarif di TPU Pondok Rangon menambah panjang makam pelaku teroris di Indonesia. Selain Muchamad Syarif, di TPU Pondok Rangon juga terdapat Syaifuddin Zuhri dan M Syahrir. Selain itu, Dani Dwi Permana dan Nana Ikhwan serta Ibrohim alias Boim.

Makam Muchamad Syarif ini pun tak terlalu jauh dari para pelaku teror di Tanah Air ini. Makam Syarif, ternyata hanya dipisahkan 20 meter dari makam Ibrohim, pelaku bom JW Marriot yang tewas diberondong Densus 88 di Temanggung beberapa waktu lalu.

Pantauan Tribunnews.com, kondisi makam para teroris ini berbeda dengan makam pada umumnya. Makam kelima pelaku teror ini hanya bernisan potongan kayu.

Bagian Pelayanan Pemakaman di TPU Pondok Rangon, Yoyok, mengatakan dalam perawatan makam, pihak keluarga tidak harus melapor ke kantor TPU.

"Langsung menunjuk orang per orang dari petugas di lapangan bisa," ungkapnya kepada Tribunnews.com di Jakarta, Jumat (22/4/2011).

Dia mengaku, hingga kini belum bertemu dengan pihak keluarga kelima teroris di Indonesia ini. "Kalau ziarah ya boleh-boleh saja. Tapi saya tidak tahu apakah keluarga mereka pernah berziarah ke sini. Kalau misalnya keluarganya pernah berziarah bisa saja," ujarnya.

Hal senada dikemukakan seorang ibu yang berjualan di sekitar makam Syaifuddin Zuhri. Dia pun mengaku tidak mengetahui kehadiran keluarga teroris ke TPU Pondok Rangon.

"Saya disini setiap hari, disini kan banyak yang berziarah, jadi saya tidak memperhatikan satu persatu," paparnya.

Bahkan saat ditanya terkait kabar adanya seseorang mengenakan jubah telah datang ke makam Syaifuddin Zuhri, ia mengaku tak pernah mendengar kabar tersebut.

"Disini ada 400 petugas. Kalau malam hari yang piket 13 orang. Biasanya kalau ada orang lewat terus tidak dikenal biasanya dikejar oleh petugas. Kan didepan pos kelihatan," kata ibu yang enggan menyebut namanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan