Muktamar PPP
Machmud Yunus: PPP Bakal Rusak Jika Muchdi Jadi Ketum
Menjelang muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) awal Juli nanti, kader PPP mengkahwatirkan sosok Muchdi Pr
Editor:
Prawira
Laporan wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang muktamar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) awal Juli nanti, kader PPP mengkahwatirkan sosok Muchdi Pr yang ikut mencalonkan diri menjadi ketua umum.
"Muchdi jadi ketum PPP, tak tahu apa yang terjadi, saya nggak tahulah. Saya tak yakin PPP bisa menghadapi keadaan sekarang ini dan PPP rusak, mati muda, terkubur," ujar Wakil Bendahara Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Machmud Yunus saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Rabu (15/6/2011).
Menurut Machmud, apa yang telah dibangun oleh pendiri PPP akan hilang begitu saja jika Muchdi menjadi ketua umum menggantikan posisi Surya Dharma Ali.
"Saya yakin apa yang telah dibangun dan dibuat oleh pendiri PPP, termasuk dengan apa yang dilakukan oleh Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) untuk menjadikan partai ini menjadi baik akan musnah dan para kiai-kiai akan kabur meninggalkan PPP," jelasnya.
Tidak hanya itu, Machmud melihat DPP PPP juga tidak akan tahan didatangi terus-menerus oleh LSM-LSM untuk mempertanyakan kasus-kasus yang masih tersisa.
"Sulit bagi kita untuk menerima ketum yang masih punya catatan-catatan kasus lama-lamanya. Kita tak sanggup ditongkrongi LSM seperti Kontras dan kita tak bisa jelaskan kepada mereka padahal karena ulah satu orang saja," jelas Machmud.
Anggota Komisi XI DPR ini menenggarai dengan majunya Muchdi, ada kepentingan tersembunyi di balik itu semua dan indikasi untuk menguasai PPP sangat kuat.
"Kita hargai itu dan bahkan ada kabar bahwa hubungan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto (PS) dan Muchdi Pr sudah tidak harmonis lagi. Tapi apakah benar demikian? Misalnya persaudaraan Muchdi dan PS terjalin puluhan tahun, terputus begitu saja? Ada pertanyaan besar. Apakah ia bersiteru ataukah opini saja seolah-oleh Gerindra tidak ikut padahal ada kepentingan di balik itu," pungkas Machmud.