Pemalsuan Putusan MK
Anak Arsyad Sanusi Sampai tak Masuk Kantor
Anaknya, Irawati Arsyad, merasa sangat terpukul. Perempuan ayu ini mengaku, gara-gara itu harus membuatnya menenangkan diri di rumah.
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Harismanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberitaan pemalsuan surat untuk Komisi Pemilihan Umum yang melibatkan mantan hakim Mahkamah Konstitusi, Arsyad Sanusi, menimbulkan dampak negatif terhadap keluarganya.
Anaknya, Irawati Arsyad, merasa sangat terpukul. Perempuan ayu ini mengaku, gara-gara itu harus membuatnya menenangkan diri di rumah.
"Saya sempat enggak masuk kantor untuk beberapa lama. Bukan untuk kasus ini saja. Kasus pertama juga begitu. Saya akui, yang pertama membuat saya tertekan. Tapi, kali kedua alasannya lain," ujar Irawati yang siang itu memakai setelan jas abu-abu tua.
Kala kasus kedua meledak, dan nama bapak dan kakaknya disebut, Irawati harus sibuk di rumah. Segala pemberitaan yang memojokkan keluarganya ia kumpulkan. Berita media online, dan koran ia kumpulkan satu persatu. Semuanya ia persiapkan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Semua itu dijadikan dasar untuk membantu bapak membuat jawaban di depan anggota dewan," imbuhnya. Irawati yakin, ayahnya tidak seperti yang dituduhkan sebagaimana pemberitaan media. "Ibu juga terus mendampingi. Karena dia tahu betul siapa bapak."
Irawati sedikit lega. Teman-temannya di Pengadilan Negeri Depok, tempatnya bekerja, terus memberi dukungan agar Irawati dan keluarga tegar. Menurut pengakuannya, teman-teman Irawati paham dan mengenal siapa sosok Arsyad.
Di mata mereka, sosok Arsyad bukan lah orang yang asing. Mengingat Arsyad mau memberikan ilmu dan pengalamannya kepada teman-teman Irawati. "Teman-teman di sana banyak bekas yunior bapak. Mereka tahu siapa bapak saya," katanya. (*)