Kamis, 6 November 2025

Bom di Bima

Bom Meledak, Polisi Sita Panah dan Parang dari Ponpes

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan sudah mengamankan 11 orang saksi terkait peristiwa ledakan Bom

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Prawira
zoom-inlihat foto Bom Meledak, Polisi Sita Panah dan Parang dari Ponpes
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol. Anton Bahrul Alam.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian mengamankan 11 orang santri yang mempersenjatai diri dengan panah dan parang seusai ledakan di dalam Pondok Pesantren Umar bin Khatab, Desa Sonolo, Bolo, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (11/7/2011) sore.

Para santri tersebut berusaha mengusir dan menghalangi petugas kepolisian yang hendak menyelidiki ledakan bom di dalam pesantrennya. "Hari ini telah diamankan 11 orang," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam, di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/7/2011).

Ke-11 santri diamanakan dari sekitar pesantren. Dan dari tangan santri disita sejumlah panah, parang dan benda tajam lainnya. "Kita belum temukan senjata api," ujarnya.

Menurut Anton, sejak Senin malam, petugas kepolisian yang hendak masuk menyelidiki kasus ledakan bom ini, mendapat perlawanan dari para santri dengan mempersenjatai diri dengan panah dan parang. Karena kepolisian mengambil posisi bernegosiasi dengan pihak pesantren. "Pada intinya mereka tidak ingin polisi ke sana. Tadi malam itu, kami tidak ingin menimbulkan kerusuhan, kita usahakan untuk bernego dengan mereka agar sama-sama bisa aman," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved