Terapi di Rel Kereta Api
Warga Rawa Buaya Tidur di Rel KA Bertegangan Listrik 10 Volt
Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 1, Mateta Rizalulhaq, memperingatkan agar warga tidak melakukan terapi di rel listrik
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Yudie Thirzano

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tegang listrik di rel kerata api bisa mencapai lebih dari 10 volt. Apakah hal tersebut bisa berbahaya bagi orang-orang yang melakukan terapi di rel kereta api?
Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional 1, Mateta Rizalulhaq, memperingatkan agar warga tidak melakukan terapi di rel listrik Stasiun Rawabuaya, Jakarta Barat, karena bisa merusak organ tubuh. Orang yang ada di atas rel bisa tersengat listrik, bahkan bisa menyebabkan meninggal dunia.
"Itu salah. Sangat berbahaya, karena di sana tegangannya mencapai 5-10 volt. Kalau setelah kereta melintas bisa lebih dari itu," jelas Mateta, saat dihubungi wartawan, Kamis (21/7/2011).
Sebenarnya pihak PT KAI pun sebelumnya pernah memberikan peringatan kepada masyarakat yang melakukan terapi di atas rel. Mulai dari menyebar selebaran,memberikan surat ke warga hingga himbauan dari penilik jalan.
"Petugas penilik jalan selalu memberikan himbauan tiap hari pagi dan sore kepada warga yang tiduran di rel tetapi itu tidak pernah didengar warga," terang Mateta.
Sesuai dengan Undang-undang nomor 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian pasal 181, disebutkan sepanjang 6 meter jarak dari as rel kereta api harus steril dari kegiatan apa pun. Apabila melanggar, maka akan dikenakan sanksi Rp 15 juta atau kurungan penjara selama 3 bulan. "Aliran listrik itu bahaya dan tubuh tidak bisa menjadi penghantar listrik. Larangan ini bukan kami mau, tapi sudah diamanatkan dalam Undang-undang," ungkap Mateta.
Banyaknya warga yang melakukan terapi di rel kereta api, menurut Mateta berkaitan erat dengan edukasi masyarakat tentang cara penyembuhan penyakit dan bahaya rel listrik. Sehingga pihak KAI meminta aparat yang berwenang untuk turun memberikan penjelasan kepada warga.
Di dekat stasiun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, setiap pagi dan sore senantiasa dipadati warga yang datang dari berbagai daerah. Warga yang memiliki penyakit datang, kemudian tiduran di rel 1 sampai dua jam. Mereka percaya aliran listrik dari rel kereta itu bisa menyembuhkan segala macam penyakit.