Terapi di Rel Kereta Api
Menkes: Mau Terapi Jangan di Rel Kereta Api
Endang Sedyaningsih menyayangkan aksi warga Jakarta dan sekitarnya yang berbondong-bondong melakukan terapi di atas rel kereta api listrik
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Prawira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih menyayangkan aksi warga Jakarta dan sekitarnya yang berbondong-bondong melakukan terapi di atas rel kereta api listrik di dekat Stasiun Rawabuaya, Jakarta Barat.
"Menurut saya berbahaya dan itu melanggar hukum. Membahayakan diri sendiri dan kalau ketabrak bisa bahaya (mati)," kata Menkes di kantor Presiden Jakarta, Selasa (26/7/2011).
Dalam sepekan terakhir warga berbondong-bondong melakukan terapi pijat di atas rel kereta api bertegangan cukup tinggi. Banyak warga yang melakukan terapi itu mengaku mendapat khasiat nyata. Lalu apakah benar demikian? "Tidak ada dasar medisnya. Mungkin itu upaya pemijatan saja, tapi jangan cari (terapi) di rel," kata Menkes.
Dalam pandangan ilmiah Menkes, mungkin kalau tiduran di atas rel akan terasa panas. "Intinya rangsangan ke saraf. Kejutan yang dipakai rangsangan terhadap syaraf," ujarnya.