Umar Patek Tertangkap
Rekonstruksi Umar Patek di Pajang Butuh 30 Menit
Rekonstruksi di Pajang adalah yang terlama dibanding tempat lainnya karena memakan waktu sekitar setengah jam.
Editor:
Ade Mayasanto

Laporan Wartawan Tribunnews.com Ikrob Didik Irawan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Rekonstruksi di Pajang adalah yang terlama dibanding tempat lainnya karena memakan waktu sekitar setengah jam. Sebab di tiga tempat lainnya yakni di terminal Tirtonadi, Sanggrahan, dan Gonilan rata-rata tak sampai 20 menit. Ratusan warga sekitar pun memenuhi lokasi karena ingin melihat langsung.
"Tadi ada rame-rame, saya kira ada teroris yang mau ditangkap. Ternyata ada rekonstruksi," kata Marinah, warga yang rumahnya tak jauh dari tempat rekonstruksi, Sabtu (22/10/2011).
Rekonstruksi kemarin dimulai sekitar pukul 05.00, terminal Tirtonadi menjadi lokasi pertama. Di terminal terbesar di Solo itu, Patek memeragakan kedatangannya dari Bali ke Solo. Patek yang ditangkap di Afghanistan itu tiba di Solo setelah naik bus pariwisata Komodo dari Bali. Namun saat rekontruksi, bus diganti dengan bus Dahlia Indah. Begitu turun dari bus, Patek dijemput oleh Dulmatin naik sepeda motor. Ia lantas dibawa Dulmatin ke kontrakannya di daerah Sanggrahan, Gogrol, Sukoharjo.
Rekontruksi kedua kemudian berlanjut ke kontrakan Dulmatin yang lokasinya tak jauh dari pabrik Konimex itu. Di tempat itu, Patek menurunkan keahliannya merakit bom pada Maulana (almarhum) dan Heru Kuncoro. Patek lantas melakukan pertemuan dengan aktor-aktor Bom Bali I di Pajang, tempat rekonstruksi ketiga. Sebelum aksi Bom Bali I tahun 2002 benar-benar dieksekusi, Patek sempat melakukan pertemuan untuk finishing.
Pertemuan dilakukan di kontrakannya yang terletak di perumahan Mekarsari Jalan Rajawali V, Candi Baru, Gonilan, Sukoharjo. Di situ, Patek melakukan pertemuan dengan Heru Kuncoro memastikan rencana Bom Bali I sudah benar-benar matang. Setelah itu, Patek bertolak ke Bali hingga meletuslah Bom Bali I yang menewaskan 200-an orang. "Dulu di situ memang yang ngontrak orangnya tertutup. Saya saja yang bertetangga sampai tak kenal," kata Yuni Astuti, warga Candi Baru yang rumahnya tak jauh dari kontrakan Umar Patek.
Rekonstruksi yang berlangsung lancar dari awal hingga akhir tersebut dipimpin langsung oleh Kapolresta Solo Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo. Patek terlihat santai melakukan setiap peragaan. Pengamanan yang dilakukan super ketat.
Ratusan polisi bersenjata lengkap melakukan pengawalan selama di lokasi rekonstruksi ataupun saat perjalanan. Dua mobil barracuda di gunakan untuk mengangkut para aktor Bom Bali I yakni Ali Imran, Umar Patek, Mubarok, Idris, dan Heru Kuncoro. “Rekonstruksi sudah selesai, ini tempat terakhir,” kata Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Sis Raniwati di Gonilan.