Jembatan Tenggarong Ambrol
BIN Dalami Kemungkinan Sabotase Jembatan Kukar
Badan Intelijen Negara (BIN) sedang mendalami adanya kemungkinan unsur sabotase dalam rubuhnya jembatan Kutai Kartanegara di Tenggarong
Editor:
Anwar Sadat Guna

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) sedang mendalami adanya kemungkinan unsur sabotase dalam rubuhnya jembatan Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kalimantan Timur, Sabtu (26/11/2011) lalu.
BIN bersama Kementerian PU sedang mempelajari secara komprehensif kemungkinan lain di luar kesalahan teknis.
"Semua pihak sedang melakukan penelitian dan pengamatan tentang itu, saya enggak bisa menyampaikan secara cepat, tapi sebagai intel kita harus mempelajari apa ada kemungkinan itu. Tapi sampai sekarang belum ditemukan," ujar Kepala BIN, Marciano Norman di gedung DPR, Jakarta, Selasa(29/11/2011)
"Sekarang PU-intel polisi mempelajari secara komprehensif ada enggak sih kemungkinan-kemungkinan lain di samping kesalahan-kesalahan teknis," jelasnya.
Menurut Marciano, dirinya baru saja kembali dari Kutai Kartanegara dan melihat secara langsung apa yang terjadi di lokasi jembatan roboh tersebut.
"Itu sedang dalam pendalaman, kemarin saya baru kembali dari Kutai Kartanegara dan melihat secara langsung. Sedang diadakan pendalaman, nanti seluruh instansi terkait akan melaporkan secara langsung kepada Presiden karena ada hal-hal yang sangat teknis di dalamnya," pungkasnya.
Hingga saat ini polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait ambrolnya jembatan yang menghubungkan Tenggarong dan Tenggarong Selatan itu. Selain dari pekerja, polisi memastikan juga akan meminta keterngan warga yang sempat melintasi jembatan sebelum detik-detik ambruknya jembatan.
Sampai pagi tadi, data yang dihimpun Tribun, sedikitnya 18 korban tewas akibat peristiwa itu, dan 40 korban luka-luka. Upaya pencarian terhadap korban hilang masih dilakukan mengingat masih ada korban yang diduga hanyut ke sungai ketika jembatan sepanjang 720 meter tersebut roboh.