Jembatan Tenggarong Ambrol
Pasokan Batubara PLN Aman Karena Tak Lewat Jembatan Kukar
Namun, pemasokan Batubara ini tidak ada yang melalui Sungai Makaham, di mana jembatan Kukar runtuh
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Yudie Thirzano

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pamudji memastikan ambrolnya jembatan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, tidak mempengaruhi pasokan batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Pulau Jawa.
“Ambruknya jebatan tidak mempengaruhi pasokan PLTU-PLTU PLN di Jawa,” demikian ia menegaskan kepada Tribunnews.com, di Jakarta, Rabu (30/11/2011).
Dirut PLN pengganti Dahlan Iskan ini juga mengutarakan bahwa 65 persen pasokan Batubara untuk sejumlah pembangkit PLTU milik PLN berasal dari Kalimantan Timur. Dan PLN memiliki kontrak pembelian batubara dari Kalimantan Timur, yaitu dari Adaro, Kaltim Prima Coal (KPC) dan Kiceco. Batubara ini dipasok untuk kebutuhan PLTU Indramayu, Labuhan, Rembang, Teluk Naga, Cilacap, Suralaya, dan Paiton.
Namun, pemasokan Batubara ini tidak ada yang melalui Sungai Makaham, di mana jembatan runtuh. “Tidak ada pemasok PLN di sisi hulu jembatan. Jadi tidak berpengaruh. Karena juga yang ke Jawa tidak lewat Sungai Mahakam,” ulasnya.
Sebelumnya, Kepala Dvisi Batubara PT Perusahaan Listrik Negara Helmi Nadjamudin mengungkapkan, pasokan batubara PLN masih aman untuk 30 hari ke depan.
“Sampai selesainya pemindahan reruntuhan jembatan Tenggarong, 15 hari lagi, PLTU batubara masih aman, karena cadangan di lapangan penyimpanan batubara masih cukup,” ujar Helmi, Selasa (29/11/2011).
Sebanyak 65 persen pasokan batubara untuk sejumlah pembangkit PLTU milik PLN berasal dari Kalimantan Timur. Adapun total kebutuhan batubara PLN tahun ini mencapai 41 juta ton.