Kisruh Rektor UI
Ada Pihak Diduga Hendak Adu Domba Elemen UI
Aktivis gerakan penyelamat Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam "Save UI" menyambut baik hasil pertemuan pihak
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis gerakan penyelamat Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam "Save UI" menyambut baik hasil pertemuan pihak Majelis Wali Amanah (WMA) UI dengan Rektor UI Gumilar Rosliwa Somantri yang dimediasi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh kemarin malam.
"Jelas ada kemajuan, Save UI menyambutnya. Ini bukti nyata bahwa isu penggulingan Rektor UI Prof Gumilar hanya mainan pihak yang ingin mengadu domba elemen-elemen UI," kata Aktivis Save UI Effendy Ghozali ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (24/12/2011).
Pengamat Komunikasi Politik ini menduga jangan-jangan yang disebut "penumpang liar" oleh Mendikbud selama ini ternyata adanya di Kementerian itu sendiri, khususnya di antara orang-orang yang bukan berasal dari UI.
"Ke depan semua pihak harus menjalankan kesepakatan itu dengan konsisten dan damai," kata Ghozali.
"Save UI" kata dia sudah menetapkan "26 JANGAN (DON'T's)" untuk tata kelola UI yang baik. Jika Rektor UI Gumilar Somantri menjalankan "26 JANGAN" itu maka pihaknya dan seluruh unsur civitas akademika UI akan support Gumilar.
"Sekali lagi, jangan terjebak pada isu murahan bahwa ini upaya gulingkan Rektor. Tapi pertanggungjawaban keuangan seperti audit khusus dan gugatan ICW ke Komisi Informasi Pusat akan jalan terus," ujar Ghozali.