Rabu, 3 September 2025

Demonstrasi di Berbagai Wilayah RI

2 Keluarga Korban Tewas saat Demo di Jakarta dan Yogyakarta Tolak Autopsi, Sama-sama Akui Ikhlas

Dua keluarga korban tewas saat demonstrasi di Jakarta dan Yogyakarta, sama-sama menolak proses autopsi.

Tribunnews/Jeprima
DEMO DPR RI - Sejumlah Aparat Kepolisian bentrok dengan Massa aksi saat protes menyuarakan protes atas kenaikan tunjangan dan gaji Anggota DPR RI di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Senin (25 Agustus 2025). Dua keluarga korban tewas saat demonstrasi di Jakarta dan Yogyakarta, sama-sama menolak proses autopsi. 

TRIBUNNEWS.com - Dua keluarga korban tewas saat demo yang berlangsung di Jakarta dan Yogyakarta, sama-sama menolak proses autopsi.

Mereka adalah keluarga siswa SMK 14 Kabupaten Tangerang, Banten, Andika Lutfi Falah dan mahasiswa Ilmu Komunikasi 2023 Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama.

Andika yang sempat ikut aksi demo di kawasan Gedung DPR/MPR RI bersama teman-temannya, Kamis (28/8/2025), meninggal pada Senin (1/9/2025), setelah dirawat di RS TNI AL Mintoharjo, Jakarta, dalam keadaan koma, selama tiga hari.

Petugas medis mengatakan Andika sudah dalam keadaan kritis saat tiba di rumah sakit, Jumat (29/2025).

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tempurung kepala Andika bagian belakang retak akibat hantaman benda tumpul.

"Terkait benturan itu saya tidak tahu persis, apakah memang dia posisinya jatuh dan bagaimana, hasil medisnya juga disampaikan memang ada benturan, tetapi pihak keluarga pun tidak tahu terkait itu," jelas Ketua RT 02/06 tempat tinggal Andika di Perumahan Puri Bidara, Kecamatan Tigaraksa, Kabupatan Tangerang, Sugiono, Senin, dikutip dari TribunTangerang.com.

Baca juga: 2 Hari Andika Siswa SMK Hilang usai Ikut Demo di DPR, Diduga Jadi Korban Kekerasan, Kini Meninggal

Meski belum diketahui secara pasti bagaimana Andika berakhir dalam keadaan koma hingga akhirnya meninggal, pihak keluarga memilih untuk tidak membawa ke jalur hukum.

Mereka mengaku ikhlas atas kepergian Andika.

"Pihak keluarga tidak akan melanjutkan hal-hal yang kita tidak inginkan. Jadi ikhlas rida semua pihak keluarga," ungkap Sugiono

Senada dengan Andika, keluarga Rheza juga sepakat menolak autopsi terhadap jasad sang anak.

Rheza meninggal di tengah aksi demo di sekitaran Polda DIY, Minggu (31/8/2025).

Padahal, di sekujur jasad Rheza ditemukan luka-luka yang diduga kuat merupakan hasil kekerasan.

Ayah Rheza, Yoyon Suryono, mengungkapkan pihak keluarga menolak proses autopsi sebab ingin segera membawa jenazah pulang ke rumah.

Yoyon juga mengaku, ingin sang anak pergi secara tenang.

"Intinya waktu kami di rumah sakit itu jenazah langsung dibawa pulang, dimandikan, disalatkan, dan dimakamkan selayaknya pada umumnya. Kami memang tidak mau diautopsi, tidak tega, biar Rheza tenang," kata Yoyon kepada TribunJogja.com, Selasa (2/9/2025).

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan