John Kei Ditangkap
Figur John Kei: Papa yang Asyik dan Jahil
Di mata Rembo, John Kei -pria Maluku yang lahir tanggal 10 September 1969 itu- bahkan sosok jenaka yang juga punya sisi humoris.
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Label preman, sadis, dan beringas yang melekat pada figur John Refra Kei tak membuat anak-anak John Kei melunturkan rasa cinta mereka pada John Kei. Rembo (15), putra kedua John Kei, misalnya, menilai sejumlah pemberitaan atas sang ayah, tak sepenuhnya benar.
Rembo bahkan menuturkan John Kei juga memiliki sifat kebapakan. Di mata Rembo, John Kei -pria Maluku yang lahir tanggal 10 September 1969 itu- bahkan sosok jenaka yang juga punya sisi humor.
"Orangnya asyik kok, suka bercanda, sering ketawa-ketawa, jahil lagi. Jahilnya sering ngaggetin orang," ujarnya saat ditemui di depan ruang Tembesu, RS Polri Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (21/2/2012).
Sebagai seorang anak, Rembo menganggap ayahnya sama seperti ayah pada umumnya yang kerap memberi nasehat kepada anak-anaknya demi masa depan. "Papa suka pesen, Lu jangan sampai kaya gue, lu harus beda kaya gue. Sudah nggak usah takut. Lu belajar pintar sekolah biar jadi orang tinggi," ujarnya menirukan nasehat ayahnya.
Pemberitaan di media massa yang cenderung negatif terhadap ayahnya pun tak menjadi halangan bagi putra-putrinya untuk tetap mencintai pria yang kerap diidentikan dalam tindak kekerasan jalanan tersebut.
"Ya mungkin memang jalan hidupnya begitu, mau diapain lagi," lanjutnya.
John Kei adalah pria yang diduga menjadi otak pembunuhan mantan bos PT Sanex Steel Indonesia (SSI), Tan Harry Tantono alias Ayung (45), 26 Januari 2012 lalu. Meski demikian, Rembo mengaku percaya bahwa ayahnya tak melakukan hal tersebut.
Kini, John Kei masih dirawat di ruang Tembesu Rumah Sakit Polri, Bhayangkara, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk menyembuhkan luka tembak saat ditangkap Jumat (17/2/2012) lalu di kamar 501 Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur. Rembo, putri pertama John Kei, Melan, serta putri ketiganya, Feren, terlihat setia menunggu sang ayahanda.