Hari Kartini 2012
Megawati Pernah Dipanggil Bapak oleh Gubernur
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memberikan pidato kepada ratusan kader perempuan dalam rangka
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, memberikan pidato kepada ratusan kader perempuan dalam rangka peringatan Hari Kartini di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta, Sabtu (21/4/2012).
Dalam salah satu butir pidatonya, Mega, sapaan Megawati, memotivasi para Srikandi PDI Perjuangan untuk melawan genderitas perempuan dan laki-laki.
Kepada ratusan kader perempuan PDI yang seluruhnya mengenakan pakaian kebaya lengkap kain berwarna merah, Mega mengungkapkan cerita lucu tentang genderitas yang pernah ia alami sewaktu menjabat Wakil Presiden.
Pada suatu tengah malam, Mega mengaku dilaporkan ajudannya bahwa Presiden Abdurrahman Wahid (alm Gus Dur) melalui ajudannya meminta dirinya menangani konflik di Mataram, NTB.
Menindalanjuti perintah Gus Dur, Mega meminta ajudannya menghubungi Gubernur NTB dan telepon pun diangkat oleh sang ajudan. Rupanya, ajudan Gubernur tak berani mengetuk pintu kamar bosnya tersebut.
Laporan tak enak itu, membuat Mega kesal dan langsung berbicara dengan ajudan Gubernur via telepon. Ternyata, ajudan Gubernur itu menyapa Mega dengan kata "Bapak" di telepon itu.
"Halo, saya wakil presiden, segera bangunkan gubernur itu. Waktu di telepon itu, saya nggak sebut (gubernur) dengan kata bapak atau ibu. Ajudan gubernur itu bilang, 'Siap, Pak'. Yang pertama ini, saya biarkan," ungkap Mega disambut gelak tawa para kader perempuan PDI Perjuangan yang merupakan ibu-ibu di ruangan itu.
Cerita lucu tak berhenti di situ. Karena selang 5 menit, sang Gubernur bangun dari tidurnya dan langsung berbicara dengan Mega via telepon. Mega kembali mendengar sapaan yang tidak tepat dari gubernur NTB itu, karena dia kembali dipanggil "Bapak".
"Lalu gubernur itu datang dan bilang, 'Siap, Bapak'. Saya bilang, saya ibu. Untung saya nggak bilang, saya banci," pengakuan dan celotehan Mega itu makin membuat para ibu-ibu yang hadir di ruang acara tertawa terpingkal-pingkal.